Pilot Project Pangan Terpadu, DPPKP dan HKTI Lakukan Penanaman Perdana

Banda Aceh – Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Banda Aceh dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Banda Aceh melakukan penanaman perdana tanaman cabe bersama Kelompok Tani Tambak Hijau di Gampong Blang Oi, Selasa (20/09/2022).

Kegiatan ini merupakan pilot project pangan terpadu di Kota Banda Aceh sebagai implementasi dan realisasi mendukung program pangan pemerintah Indonesia serta terobosan baru bagi demi keberlangsungan dalam mengangkat derajat dan kesejahteraan petani.

Turut hadir dalam kesempatan itu, Kepala DPPKP Kota Banda Aceh, Kabid Pertanian dan Peternakan, Keuchik Gampong Blang Oi, Tim Penyuluh Pertanian Kota Banda Aceh serta Pengurus HKTI Kota Banda Aceh.

Kepala DPPKP Kota Banda Aceh Dr. Drs. Samsul Bahri, M.Si mengatakan tanam perdana cabai di tanah seluas 1500 m2 ini sebagai upaya menjaga program ketahanan pangan dan hewani paling sedikit 20 persen sesuai dengan Perpres tentang rincian anggaran pendapatan dan belanja negara tahun anggaran 2022 dengan mengamanatkan alokasi dana desa.

Dalam hal ini, Samsul bahri juga menyampaikan bahwa program-program seperti ini harus sering dilakukan juga untuk gampong lainnya, baik dari yang bersumber dari dana desa maupun kerjasama dengan Forum Corporate Social Responsibility (CSR).

Kemudian, Kabid Pertanian dan Peternakan Bambang Anwar Sadat, ST., MT menerangkan bahwa cabai merupakan salah satu komoditi terbesar yang menyebabkan inflasi di Banda Aceh dan pendampingan yang dilakukan oleh lembaga HKTI Banda Aceh sangat bermanfaat untuk kelompok tani ini.

Selanjutnya, Ketua HKTI Kota Banda Aceh Ajirni, ST berharap dengan lahirnya kelompok binaan HKTI bersama dengan DPPKP dapat membantu menambah pendapatan masyarakat petani setidaknya dapat memenuhi pangan di setiap rumah.

“Juga diharapkan dapat menggerakan dan menumbuhkan keinginan masyarakat dalam bertani dan pengembangan sektor pertanian dan perikanan di Kota Banda Aceh,” tutur Ketua HKTI kota Banda Aceh Ajirni.

Sementara itu, Sekretaris HKTI Kota Banda Aceh Arief Setia Budi menambahkan untuk sekitar Gampong Blang Oi sendiri terdapat lahan tambak yang belum tersentuh (terbengkalai) dari masa Tsunami hingga saat ini dengan luas 40 Hektar.

“Ini dapat dijadikan projek pertanian terpadu, dimana kota Banda Aceh yang krisis lahan pertanian dapat memanfaatkan lahan tambak kosong yang terbengkalai menjadi lahan pertanian terpadu,” imbuhnya.

Adapun beberapa konsep pertanian yang saling terintegrasi telah didesain sehingga pertanian kota dengan lahan kecil dapat memproduksi sayuran dengan hasil melebihi luasan lahan tersebut.

“Untuk kedepan sinergi yang sudah ada diantara berbagai pihak terus ditingkatkan sehingga membawa dampak positif yang lebih besar bagi petani di Kota Banda Aceh khususnya,” pungkas Arief Setia Budi.(TM/Hz)

Facebook Comments