Wali Kota Banda Aceh Harap Dapat Terbaik di MQK – II Tingkat Provinsi

Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh H. Aminullah Usman, .SE, Ak, MM berharap Kota Banda Aceh mendapatkan hasil terbaik di MQK – II Tingkat Provinsi Aceh yang akan berlangsung pada 12 Oktober mendatang di Asrama Haji.

Hal ini disampaikan saat melepas secara resmi 20 Kafilah MQK – II Kota Banda Aceh Tingkat Provinsi Aceh di Pendopo Wali Kota setempat, Kamis (7/9/2021).

Pada MQK – II Tingkat Provinsi Aceh kali ini, Kota Banda Aceh mengirim 20 peserta dengan rincian 10 putri dan 10 Putra serta 4orang Pendamping dan 4 official.

Aminullah Usman memberikan semangat kepada para peserta, pembina dan pendamping agar dalam waktu yang singkat ini peserta dapat mengikuti bimbingan secara serius.

“InsyaAllah kita yakin, jika kita punya keinginan dan komitmen yang kuat kita bisa raih yang terbaik di tahun 2021,” harap Aminullah.

Ia juga ingatkan agar peserta selalu percaya diri, sehingga bisa menampilkan yang lebih baik.
Serta peserta terus menjaga kesehatannya sebelum hingga selesai lomba nanti.

Wali Kota Banda Aceh juga akan memberikan bonus apresiasi untuk para peserta MQK jika bisa mengharumkan nama Kota Banda Aceh dengan juara umum di tahun 2021 ini.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Dayah (Disdik Dayah) Kota Banda Aceh Alizar Usman, S.Ag, M.Hum Pemko Banda Aceh melalui Disdik Dayah sudah menyiapkan kafilah dengan sebaik mungkin. Dimana sebelumnya sudah dilaksanakan TC selama lima hari pada September lalu.

“Diantaranya, untuk lomba tingkat atas (Ulya) 4 putra dan 4 putri, tingkat menengah (Wustha) 4 putra dan 4 putri, tingkat bawah (Ula) 2 putra dan 2 putri,” kata Alizar.

Alizar atas nama Disdik Dayah juga memberikan bonus bagi peserta yang bisa mengharumkan nama Kota Banda Aceh senilai 80 juta.

Menurut keterangan pembina peserta MQK yang juga mantan juara MQK sebelumnya, Ustazah Nurul Hikmah menjelaskan bahwa peserta dibina tentang nahwu, sharaf, bacaan (qiraah), kefasihan (fashahah) dan intonasi (tanghim).

“Semua dalam kategori penilaian, jadi guru yang dihadirkan untuk mengajar juga berbeda karena tingkat ‘ulya, wustha dan ula tingkat kesulitannya berbeda-beda. Kitab kitab yang dipelajari juga balaghah, tafsir, tasawuf, fiqih, tauhid, semua kitab itu diperlombakan,” kata Nurul Hikmah mendampingi para peserta pada saat pelepasan kafilah oleh Wali Kota Banda Aceh.(Hus/Hz)

Facebook Comments