Dinas P3AP2KB Perkuat Pola Asuh Positif untuk Orang Tua melalui Pelatihan Fasilitator Masyarakat

Banda Aceh – Upaya mengurangi presentase kasus kekerasan anak serta meningkatkan fasilitator yang aktif dan ahli dalam mengedukasi orang tua di Kota Banda Aceh, Dinas P3AP2KB menggelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas bagi Fasilitator Masyarakat dalam Mendorong Pola Asuh Positif untuk Orang Tua yang berlangsung di Hotel Seventeen, Kamis (11/1/2024).

Pelatihan diikuti oleh aparatur gampong, fasilitator aktif lingkar remaja, kader dakwah/dai gampong, penanggung jawab program kesehatan jiwa di puskesmas dan pengurus PKK/POKJA I Kecamatan Kuta Alam, Kuta Raja dan Banda Raya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Banda Aceh Cut Azharida, SH menyampaikan bahwa data yang tercatat dan didampingi oleh Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kota Banda Aceh yang telah mendapatkan layanan konseling di Puspaga sebanyak 33 orang.

Juga data yang telah dicatat dan didampingi oleh UPTD PPA Kota Banda Aceh sekitar 61 kasus. Angka tersebut masih terdapat penelantaran, kekerasan psikis, kekerasan seksual dan kekerasan fisik pada anak.

“Anak yang seharusnya mendapatkan perlindungan, masih menjadi korban kekerasan, yang pelakunya adalah para orang tua dewasa yang seharusnya menjadi pelindung tentu berdampak pengasuhan yang buruk,” tutur Cut.

Oleh karena itu, Seiring dengan kebutuhan layanan keluarga yang belum banyak dikenal oleh keluarga sebagai upaya penyelamatan anak dan orang tua, Pemko Banda Aceh melalui Dinas P3AP2KB menyediakan layanan untuk mewujudkan keluarga yang berkesetaraan gender dan sesuai hak anak yaitu mempunyai layanan Puspaga.

Puspaga adalah tempat pembelajaran untuk meningkatkan kualitas kehidupan keluarga yang dilakukan oleh tenaga profesi melalui peningkatan kapasitas orang tua/keluarga atau orang yang bertanggung jawab terhadap anak dalam menjalankan tanggung jawab mengasuh dan melindungi anak agar tercipta kebutuhan akan kasih sayang, kelekatan, keselamatan dan kesejahteraan yang menetap dan berkelanjutan demi kepentingan terbaik anak, termasuk perlindungan dari kekerasan, eksploitasi, perlakuan salah dan penelantaran.

“Untuk meningkatkan kapasitas orang tua di keluarga, layanan Puspaga selain memberikan layanan yang dibutuhkan keluarga, namun juga membangun sumber daya keluarga masa depan yang berkualitas,” jelas Cut.

Kegiatan yang bekerjasama dengan Unicef Aceh ini turut menghadirkan pemateri dari DP3A Provinsi Aceh, Kepala Perwakilan UNICEF Aceh, Pimpinan Implementing Partner (IP) Yayasan Darah Untuk Aceh (YDUA) dan Psikolog.(Hus/Hz)

Facebook Comments