Tekan Inflasi Daerah, Bakri Siddiq Siapkan Strategi Penanganan Terintegrasi dan Terpadu

Banda Aceh – Dalam upaya penanganan inflasi, Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Banda Aceh mengikuti rapat koordinasi dengan TPID Provinsi Aceh di Auditorium Bank Indonesia, Selasa (04/09/2022).

Dalam rapat koordinasi antara TPID Banda Aceh dan TPID Aceh yang difasilitasi oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Aceh ini menghasilkan berbagai langkah penanganan yang terintegrasi dan terpadu guna menstabilkan dan mencegah kenaikan harga bahan pokok yang signifikan.

Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq menyebutkan pada 1 Oktober lalu, Pemerintah Kota Banda Aceh terus melakukan upaya yaitu dengan mengecek harga pangan dan kebutuhan pokok lainnya pada pasar-pasar tradisional di Kota Banda Aceh.

Lanjutnya, pantauan TPID pada sejumlah pasar, harga bahan pokok di pasar masih stabil dan tidak ada kenaikan yang signifikan, seperti beras masih dengan harga 10.600/kg.

“Sedangkan minyak goreng kemasan premium 21.000/kg, telur ayam 24.000/kg, cabai merah dan bawang juga masih berkisar pada harga 35.000/kg, daging 150.000/kg serta harga lauk pauk seperti ikan juga tidak ada kenaikan,” tuturnya.

“Jika kita lihat data BPS, inflasi Aceh berasal dari tiga kota yaitu Banda Aceh dengan bobot 58,16 persen, Lhokseumawe 28,61 persen, dan Meulaboh (Aceh Barat) dengan andil 13,21 persen,” tambah Pj Wali Kota Banda Aceh.

Inflasi Aceh sendiri pada September 2022 tercatat sebesar 0,77 persen (mtm) yang utamanya didorong oleh kenaikan harga BBM. “Untuk itu, penanganan dan pengendalian inflasi di Kota Banda Aceh harus ditangani secara terpadu dengan Pemerintah Aceh,” pungkas Bakri Siddiq.(Zie/Hz)

Facebook Comments