Pemerintah Kota Serius Tekan Inflasi

*Upaya Penanganan untuk Jangka Pendek dan Panjang Dilakukan

Banda Aceh-Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Banda Aceh terus berupaya melakukan penanganan dan pencegahan inflasi untuk jangka pendek dan jangka panjang.

Sektretaris Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Banda Aceh, Irwan, SE, M.Si.Ak mengatakan TPID Kota Banda Aceh yang dipimpin oleh Pj Wali Kota Banda Aceh langsung bergerak cepat melakukan penanganan inflasi yaitu dengan melakukan survei harga dan ketersediaan bahan pokok di beberapa pasar di Kota Banda Aceh.

“Pada tanggal 1 Oktober 2022 yang lalu kita sudah melakukan survei ke pasar-pasar yang ada di Kota Banda Aceh yang langsung dipimpin oleh Pj Wali Kota untuk melihat harga beberapa bahan pokok,” kata Irwan, Rabu (05/10/2022).

Kata Irwan, Pemerintah Kota Banda Aceh juga menganggarkan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 2,01% atau 3,1 miliar untuk pengendalian inflasi dan dipadu dengan dana dari Pemerintah Aceh untuk pengendalian inflasi di tiga kabupaten kota.

Tidak hanya itu, untuk mengendalikan inflasi Pemerintah Kota Banda Aceh harus dilakukan bersama-sama karena itu Pemko juga bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Aceh dengan mengadakan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi TPID Aceh dan TPID Kota Banda Aceh yang difasilitasi oleh Bank Indonesia Kpw Provinsi Aceh.

“TPID Kota Banda Aceh juga sudah duduk membahas pengendalian inflasi bersama dengan TPID Aceh yang difasilitasi oleh Bank Indonesia pada hari Selasa kemarin,” katanya.

Dari hasil koordinasi tersebut, Irwan menjelaskan ada beberapa keputusan penanganan yang dihasilkan untuk jangka pendek dan penanganan jangka panjang.

“Untuk penanganan jangka panjang, kita berusaha meminta pemerintah provinsi berupaya untuk distributor di Pasar Lambaro langsung melakukan bongkar muat di Pasar Al Mahirah sehingga tidak ada lagi biaya transportasi di situ sehingga harga yang di Pasar Lambaro sama dengan di Pasar Lamdingin.

Kita juga membahas mengenai produksi beras yang lebih tinggi dari konsumsi beras di Aceh seharusnya harga bisa terkendali artinya beras mengalir ke luar Aceh, ini membutuhkan kerjasama yang sinergi dengan Pemerintah Aceh agar dapat memprioritas ketercukupan pangan di Aceh terlebih dahulu,” jelas Irwan.

Juga, untuk pengendalian inflasi ini Pemerintah Aceh telah menyediakan cool storage untuk penyimpanan sebagai baffer stock sayuran sehingga jika suatu saat tidak ada produksi akan diambil yang di cool storage tersebut.

Sementara itu, kata Irwan untuk jangka pendek Pemerintah Kota Banda Aceh juga akan menyelenggarakan pasar murah untuk meringankan beban masyarakat menjelang perayaan maulid nabi, sekaligus menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok.

“Insyaallah pasar murah akan digelar minggu depan dan saat ini Diskopukmdag sedang melakukan proses persiapan,“ tutupnya.

Facebook Comments