Nurmiati : Usia Dini Merupakan Emas untuk Tumbuh Kembang

Banda Aceh – Bunda Pendidikan AnaK Usia Dini (PAUD) Nurmiati usia dini merupakan usia emas untuk tumbuh kembang anak. Investasi pada usia dini merupakan investasi bernilai paling tinggi, karena tumbuh kembang anak pada usia dini menentukan kehidupan mereka selanjutnya.

Begitu, disampaikan Nurmiati saat membuka kegiatan Sosialisasi Penguatan Kelompok Tribina dan Tim Pendamping Keluarga Stunting, di Balai Desa Gampong Jawa (Rabu, 27 Oktober 2021). Turut hadir, Perwakilan Kepala SKPK di Lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh, berseta unsur muspika Gmpong Jawa.

Sebab itu ia mengigatkan, pentingnya peran Bunda PAUD dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting. “Adapun peran yang dapat dilakukan Pokja Bunda PAUD diantaranya, membantu pemikiran, dukungan, koordinasi dan sosialisasi program percepatan penurunan angka stunting, memastikan program berjalan sesuai dengan perencanaan, melakukan pendampingan, dan memberikan motivasi, dan monitoring dan evaluasi, membantu melakukan identifikasi berbagai kendala serta solusinya untuk perbaikan/penyempurnaan program,” jelas Nurmiati.

Sementara itu, PAUD yang berkualitas menurut Nurmiati, yaitu dapat turut membantu melalui beberapa hal seperti; melaksanakan kegiatan bermain-belajar yang memberikan stimulasi psikososial dan perkembangan sesuai usia, menjadi simpul bagi layanan kesehatan dan gizi (misalnya program pemberian makanan tambahan pada anak) melalui koordinasi dengan unit lain seperti Posyandu, Bina Keluarga Balita (BKB) dan Puskesmas, serta menjadi pusat pengasuhan dan perlindungan, juga mengembangkan Kelas Pengasuhan dan Kelas Orang Tua.

“Oleh karenanya, kelas-kelas ini diharapkan dapat menguatkan pemahaman orang tua tentang kualitas dan pola asuh yang tepat, sehingga dapat membantu mencegah anak menjadi stunting,” ungkapnya.

Disamping itu, Nurmiati mengatakan usia dini merupakan usia emas untuk tumbuh kembang anak. Investasi pada usia dini merupakan investasi bernilai paling tinggi, karena tumbuh kembang anak pada usia dini menentukan kehidupan mereka selanjutnya.

“Saat ini masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa pertumbuhan anak hanya dipengaruhi faktor keturunan. Padahal faktor keturunan, hanya berpengaruh setelah usia lima tahun. Sedangkan potensi permasalahan tumbuh kembang anak termasuk diantaranya stunting sudah muncul sejak 1000 hari pertama kehidupan,”ujarnya.

Lebih rinci Bunda PAUD Kota menjelaskan, secara umum stunting dikenal sebagai gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadahi.

“Anak dikategorikan stunted (pendek) jika tinggi badan mereka lebih rendah dari anak seusianya. Jika dirinci lebih lanjut, banyak sekali dampak yang dapat ditimbulkan stunting yang mempengaruhi masa depan anak. Mulai dari pertumbuhan dan perkembangan terhambat, kecerdasan tidak berkembang, produktivitas rendah, hingga rentang terserang penyakit degeneratif,” pungkasnya.

Merespons realita yang ada di lapangan, melalui program PAUD Berkualitas memiliki dua langkah untuk menuntaskan stunting. Pertama, melalui tindakan preventif PAUD Berkualitas dalam mendukung pencegahan dan penangan stunting. Kedua, melalui tindakan mitigatif PAUD Berkualitas dalam mendukung pencegahan dan penanganan stunting.

“Dengan menekan angka stunting mulai dari PAUD, pemerintah berharap Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia semakin maju. Disadari bahwa anak usia dini merupakan usia emas tumbuh kembang anak, sehingga investasi pada usia dini merupakan investasi bernilai paling tinggi,”pungkasnya. (Mer)

 

Facebook Comments