City Tur, Aminullah Boyong Tamu JKPI ke Museum Rumoh Aceh

Banda Aceh – Di Banda Aceh, saat ini sedang berlangsung Pra Kongres ke-V Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) dimana para kepala daerah, yakni wali kota dan bupati anggota JKPI dari seluruh Indonesia berada di ‘Kota Gemilang’ mengikuti kegiatan tersebut.

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman merupakan sosok yang sangat concern dalam memajukan sektor wisata kota yang dipimpinnya.

Event ini menjadi kesempatan bagi Aminullah mempromosikan wisata Banda Aceh secara lebih luas ke seluruh nusantara.

Selasa (30/3/2021), peserta JKPI dari seluruh Indonesia ini diboyong keliling kota, mengunjungi destinasi wisata dalam program City Tour JKPI.

Destinasi pertama yang dituju adalah Museum Rumoh Aceh. Selain para kepala daerah, city tur ini diikuti juga oleh Direktur Eksekutif JKPI, Nanang Asfarinal dan jajaran.

Tiba di Museum Rumoh Aceh, rombongan disambut Tari Saman, tarian tradisional Aceh yang telah mendunia.

Kemudian Aminullah mengajak seluruh tamu memasuki Rumoh Aceh dan menjelaskan secara rinci destinasi yang memiliki sejarah panjang tersebut kepada seluruh peserta JKPI.
“Dari 28 s/d 31 Maret ini kita kedatangan tamu dari seluruh Indonesia karena mengikuti Pra Kongres JKPI. Ini kesempatan bagi kita memperkenalkan Kota Banda Aceh. Karena Banda Aceh ini termasuk salah-satu kota pusaka di Indonesia, dan juga sudah diputuskan oleh JKPI sebagai ibukota budaya di Indonesia,” ungkap Aminullah.

Status ini, lanjutnya semakin memperkuat wisata Kota Banda dan meningkatkan kunjungan wisatawan.
“Banda Aceh memiliki banyak sekali warisan budaya, kelebihan lain termasuk kuliner yang memiliki nilai jual untuk domestik hingga ke manca negara,” kata mantan Dirut BPD Aceh ini.

“Kami sangat senang sekali, InsyaAllah ke depan wisata Banda Aceh terus bangkit dan semakin ramai dikunjungi,” harap Aminullah.

Selain Museum Rumoh Aceh, wali kota juga mengajak para tamu tersebut ke destinasi lain, yakni ke Museum Tsunami, PLTD Apung, Ulee Lheue, ke Kantor Dekranasda hingga ke Masjid Baiturrahman.

Bukan hanya sekedar menyambangi situs situs wisata, para tamu itu juga disuguhkan kuliner Aceh yang dikenal memiliki cita rasa tinggi dan juga menyeruput kopi.
“Kita harap nanti akan menjadi buah cerita para tamu kita kepada keluarganya, teman kantor dan saudara-saudara mereka di daerah asal akan kelebihan Banda Aceh sehingga menggugah mereka untuk datang berwisata ke kota ini,” tambahnya.

Dengan banyak dikunjungi, perekonomian masyarakat Banda Aceh akan meningkat karena banyak uang dari daerah lain yang dibelanjakan di ibukota Provinsi Aceh ini.
“Mereka pasti bawa uang, belanjakan uangnya untuk makan, minum, untuk jasa penginapan, transportasi hingga membeli souvenir dari pelaku UMKM kita,” tutup Aminullah.[]

Facebook Comments