Diskominfotik Gelar Pelatihan Jurnalistik

Banda Aceh – Kemampuan untuk menulis berita dengan baik dan benar bagi jajaran pemerintah sanfatlah penting. Sebab jika tidak ada yang bisa menulis dengan baik, maka berbagai program, kegiatan, inovasi dan karya-karya penting dan menarik yang dilaksanakan di OPD tidak akan diketahui oleh masyarakat.

Hal tersebut diungkap Kepala Diskominfotik Banda Aceh, Bustami melalui sekretaris T Taufik Mauliansyah saat memberikan sambutan pada kegiatan Pelatihan Jurnalistik atau Penulisan Berita Bagi Jajaran Pemko Banda Aceh. Senin, (28/10/2019) di Aula Diskominfotik, Banda Aceh.

Disamping itu, tambahnya, menulis merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Karena dengan menulis, kita bisa belajar untuk menemukan dan menggunakan kata-kata yang tepat.

Dikatakannya, perlu juga kita ketahui, bahwa di zaman millenial ini, angle berita yang anti mainstream justru yang lebih menarik bagi pembaca ketimbang seremoni saja.

“Kalau berita seremoni mungkin anak milenial malas membacanya,” katanya.

“Disamping itu, di zaman millenial dan era digital seperti saat ini, sebuah berita juga memerlukan foto dan video. Tanpa keduanya berita kita terkadang dikatakan hoaks,” imbuhnya.

Dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, Diskominfotik Kota Banda Aceh menghadirkan sejumlah pemateri dari kalangan jurnalis yang memiliki kemampuan dan pengalaman di bidang jurnalistik. Diantaranya ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh yang juga kepala Biro Inews TV/MNC group Aceh, Misdarul Ihsan dengan materi Membangun Hubungan dengan Media, Kode Etik Jurnalistik dan Regulasi, Sekretaris AJI Banda Aceh yang juga wartawan merdeka.com, Afifuddin, menyampaikan materi Mengenal Fakta dan Opini,

Selanjutnya, pemred masakini.co, Maimun Saleh menyampaikan materi Mengenal Engle Berita dan Menulis Populer dan Bahasa Jurnalistik dan wartawan kumparan, Zuhri Noviandi menyampaikan materi mengenal Jenis Berita dan 5W1 H.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemko Banda Aceh.

Facebook Comments