Banda Aceh – Dalam rangka mendongkrak sektor ekonomi, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menargetkan untuk menggelar 1.000 event dalam setahun.
“Kita akan kejar 1.000 event dalam setahun, sebanyak-banyaknya, baik itu event besar atau kecil. Bukan hanya oleh Pemko Banda Aceh, tapi juga kita dorong pelaksanaannya oleh Pemerintah Aceh, instansi vertikal, dan perusahaan atau lembaga yang beroperasi di ibukota provinsi,” katanya.
Hal tersebut disampaikan Aminullah saat menutup pergelaran Pekan Kreatif Banda Aceh 2019 di Taman Sari (Bustanussalatin), Minggu (21/7/2019) malam.
Menurutnya, beragam event baik pameran, pertunjukan seni budaya, olahraga, hingga pertemuan tingkat nasional maupun internasional, menjadi peluang potensial bagi para pelaku usaha untuk mempromosikan dan memasarkan produk-produknya.
“Dalam beberapa hari ini saja begitu banyak event yang tengah berlangsung seperti Festival Ekonomi Syariah, reli wisata, Aceh Run 10K, dan car free day. Semua itu menjadi pasar potensial bagi UMKM. Pelaku usaha harus mampu memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Sementara itu, para pelaku usaha juga dituntut untuk terus meningkatkan kualitas produk-produknya termasuk dari sisi kemasan. “Dengan begitu produk kita akan mampu bersaing dengan produk-produk luar, dan akan diincar oleh wisatawan sebagai oleh-oleh.”
Seiring sejalan dengan target menggelar 1.000 event dalam setahun, pihaknya kata Aminullah, terus membangun dan membenahi infrastruktur pendukung. “Kawasan Ulee Lheue terus kita benahi, begitu juga dengan Taman Sari.”
“Tahun ini juga mulai dibangun Trans Studio Mal dan tahun depan sudah beroperasi. Kabar baiknya lagi, Pak Chairul Tanjung selaku owner berkomitmen untuk menampung produk-produk ekonomi kreatif atau UMKM Banda Aceh yang berkualitas tinggi dan dipasarkan se seluruh outlet beliau,” ungkap Aminullah.
Terkait dengan penyelenggaraan pekan kreatif tahun ini, wali kota menyebutkan ekonomi kreatif Banda Aceh berkembang dengan pesat. “Saya perhatikan selama beberapa hari ini, banyak sekali produk-produk ekonomi kreatif yang ditampilkan di setiap booth dan memiliki nilai jual.”
“Kami juga berkomitmen untuk teris membina para pelaku industri kreatif dan UMKM melalui berbagai pelatihan-pelatihan, mulai dari pelatihan pengembangan usaha melalui inovasi baru, pelatihan akses permodalan melalui perbankan, hingga pelatihan teknologi informasi untuk promosi,” katanya.
Ia pun bertekad untuk menggelar Pekan Kreatif ke depan dalam skala yang lebih besar lagi guna menjawab perkembangan ekonomi kreatif yang cukup menjanjikan. “Harapannya lewat ajang ini akan lahir para pelaku usaha ekonomi kreatif yang baru. Dengan begitu kesejahteraan masyarakat dan lapangan kerja juga akan terus meningkat,” pungkasnya.
Penutupan Pekan Kreatif 2019 ditandai dengan pemukulan alat musik Perkusi oleh wali kota. Sebelumnya para pengunjung dihibur dengan beragam penampilan seni budaya termasuk Debus Aceh. Di antara tamu undangan, terlihat hadir Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah dan sejumlah perwakilan Forkopimda, Kadis Pariwisata Iskandar dan par pejabat lainnya.