Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman merupakan Duta Earth Hour tahun 2019. Bersama dengan sejumlah komunitas pecinta lingkungan, Aminullah memperingati Earth Hour dengan mematikan lampu selama satu jam, dari pukul 21.00 Wib sampai dengan 22.00 Wib. Kegiatan ini dipusatkan di halaman Balai Kota Banda Aceh, Sabtu (30/3/2019) malam.
Puncak peringatan ditandai dengan pemukulan Rapa’i oleh Wali Kota bersama Director of Human Capital, General Support and Legal WWF Indonesia, Apin Aviyan, Darwati A Gani dan Plt Kadis LHK3 Banda Aceh, Jalaluddin. Sesaat kemudian, lampu-lampu di Balai Kota dimatikan dan hanya diterangi cahaya lilin yang telah disiapkan panitia.
Bukan hanya di Balai Kota, Wali Kota juga telah mengintruksikan sejumlah ikon di Banda Aceh ikut mengurangi penggunaan lampu selama satu jam. Ada sejumlah bangunan di ibukota yang ikut mematikan lampu pada malam puncak Earth Hour ini, yakni Masjid Raya Baiturrahman, Tugu Simpang Lima, Hermes Hotel, Museum Tsunami dan gedung Banda Aceh Convention Hall.
Aminullah dalam sambutannya berpesan agar kegiatan ini tidak sebatas seremonial belaka. Tapi harus ada aksi nyata peduli dan sayangi bumi dengan menggerakkan lebih banyak pihak untuk kelangsungan sumber daya alam yang ada di planet bumi.
“Dan bukan hanya sebatas mematikan lampu satu jam saja. Masih banyak cara lain yang bisa kita lakukan dalam rangka peduli terhadap bumi. Bisa dengan mengubah gaya hidup yang ramah lingkungan seperti menghemat penggunaan kertas, tisu, aktifitas transportasi publik hingga mengurangi potensi sampah,” tambah Aminullah.
Wali Kota menyampaikan, pemanasan globlal yang menjadi penyebab perubahan iklim saat ini menjadi persoalan serius di seluruh dunia. Untuk itu, semua elemen masyarakat harus mengambil peran untuk mencegah perubahan iklim yang lebih parah.
Sementara itu Director of Human Capital, General Support and Legal WWF Indonesia, Apin Aviyan menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Wali Kota dan jajaran Pemko Banda Aceh atas terselenggaeanya kegiatan yang mengkampanyekan hemat energi selama satu jam di Balai Kota.
Katanya, kegiatan ini digelar serentak di 175 negara di dunia dan di 32 kota kota besar di Indonesia.
Senada dengan Wali Kota, Director WWF Indonesia juga berharap agar kegiatan ini akan berlanjut dalam penggunaan hemat energi di kehidupan sehari-hari.
Informasi dari Koordinator Kota Earth Hour Aceh, Nuratul Faizah, sebelum malam puncak di Balai Kota pihaknya telah menggelar sejumlah kegiatan yang mengajak masyarakat untuk peduli dengan sampah dan satwa seperti clean up di tempat wisata Lhok Mata Ie dan pelepasan 75 penyu di Lhok Nga beberapa pekan lalu.
“Earth Hour mengajak masyarakat semakin peka dengan isu-isu lingkungan , apalagi isu yang semakin hari semakin mengancam bumi kita untuk semakin tua dengan kondisi seperti yang kita rasakan setiap harinya, panasnya matahari yang langsung mengenai bumi menjadi bukti bumi kita semakin mengalami kerusakan yang memerlukan perhatian khusus dari semua manusia untuk terus menjaga keseimbangan ekosistem didarat dan dilaut, meminimalisir penggunaan sampah plastik, reboisasi dan pastinya bijak dalam penggunaan energi listrik,“ kata Nuratul Faizah selaku koordinator aksi.
Turut hadir memperingati Earth Hour di Balai Kota, Dandim 0101/BS Letkol Inf Hasandi Lubis, Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto, Darwati A Gani dan sejumlah Kepala SKPK jajaran Pemerintah Kota Banda Aceh.