Banda Aceh – Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq membuka secara resmi Peukan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Pasar Murah yang digelar di halaman Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag), Gampong Mibo, Kecamatan Banda Raya, Selasa, 29 November 2022.
Turut hadir di sana, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Aceh T Amir Hamzah, Direktur Dana dan Jasa Bank Aceh Syariah Amal Hasan, Kepala Area Manager Bank Syariah Indonesia (BSI) Area Aceh Syahrial Al Rasyid, para kepala SKPK, para Camat, dan puluhan pelaku UMKM. Hadir pula anggota DPRK Banda Aceh Safni, Tuanku Muhammad, dan Aulia.
Bersama jajaran, Bakri Siddiq berkesempatan meninjau langsung proses pelaksanaan Pasar Murah dan mengunjungi stand-stand UMKM yang memamer beragam produk unggulan.
Dalam sambutannya, ia mengatakan kegiatan Pekan UMKM dan Pasar Murah sangat berdampak bagi perekonomian makro. “Pasar Murah ini bukan hanya untuk keseimbangan ketersediaan bahan pangan saja, tapi juga keseimbangan harga bahan pokok.”
Menurutnya, dibandingkan dengan kabupaten/kota lain, inflasi di Banda Aceh masih cenderung aman dan mengalami penurunan. “Tercatat pada bulan Juli 2022 sebesar 0,98 persen, pada bulan Agustus turun menjadi minus 0,32 persen,” ungkapnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan tersebut, ia berharap mampu meningkatkan daya beli masyarakat. “Saya juga berharap kolaborasi dan sinergi semacam ini perlu diperkuat lagi demi kesejahteraan masyarakat, terutama bagi kaum ekonomi lemah di tengah-tengah naiknya berbagai macam bahan pokok di pasaran akibat dari dampak pandemi Covid-19, kenaikan BBM, dan imbas dari perang Rusia-Ukraina.”
Bakri melanjutkan, UMKM memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap penciptaan lapangan kerja. “Keberadaan UMKM dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan menyelamatkan semua pihak dari krisis ekonomi,” katanya.
Merujuk data dari Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Banda Aceh, jumlah UMKM per Agustus 2022 sebanyak 17.308 UMKM. “Hal ini menunjukkan bahwa market di Banda Aceh masih sangat besar, sehingga menjadi peluang baik bagi semua untuk memperkuat ekonomi daerah bahkan nasional,” ungkapnya lagi.
“Oleh karena itu, kegiatan Pekan UMKM dan Pasar Murah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap para pelaku usaha UMKM di Kota Banda Aceh,” kata Bakri.
Sementara itu, Kadis Kopukmdag M Nurdin mengatakan sejumlah kegiatan yang dilaksanakan dalam Peukan UMKM yakni Pasar Murah, Bazar Produk UMKM, Talkshow Pembiayaan UMKM dan Lomba Masak Nasi Goreng.
“Komitmen kita, sesuai arahan Pak Wali Kota. Untuk tetap menjaga stabilitas harga bahan pokok, sekaligus upaya aktif kita menekan laju inflasi, kita kembali menggelar pasar murah. Kali ini, bersamaan dengan Peukan UMKM akan kita gelar. Warga bisa membayar menggunakan QRIS BSI atau BAS,” katanya.
Lanjutnya, untuk kegiatan Pasar Murah, disiapkan sebanyak 800 paket dan setiap paketnya terdiri dari 4 komoditas utama yaitu 10 kg (1 karung) beras dengan harga beli Rp 90.000, 2 liter minyak goreng seharga Rp 36.000, 2 kg gula dengan harga beli Rp 23.000 dan 1 lempeng (30 butir) dengan harga beli Rp 41.000.
“Total harga beli normal di pasaran setiap paket sebesar Rp 240.000, disubsidi oleh Pemko Banda Aceh sebesar Rp 50.000 per paket. Jadi, masyarakat dapat membeli dan membawa pulang satu paket sembako itu dengan hanya membayar Rp 190.000 saja,” ungkapnya.
Sementara, untuk Bazar UMKM akan diikuti oleh 15 orang pelaku UMKM yang akan mempromosikan dan menjual produk UMKM. Kegiatan bazar juga dirangkai dengan Talkshow Pembiayaan UMKM dengan menghadirkan 4 narasumber dari lembaga keuangan Bank Syariah Indonesia (BAS), Bank Aceh Syariah (BAS), PNM dan PT LKMS Mahirah Muamalah Banda Aceh.
“Pameran Literasi Keuangan dan dirangkai juga dengan kegiatan sosialisasi BDKT (barang dalam keadaan terbungkus), Pelayanan Tera/Tera Ulang Timbangan atau Perbaikan Timbangan rusak oleh UPTD Metrologi Legal Kota Banda Aceh,” imbuhnya.[]