Sekdako Amiruddin Ikuti Rapat Koordinasi PMK, Bahas Kondisi Terkini Kasus PMK di Banda Aceh

Banda Aceh – Pemerintah Aceh menggelar rapat Koordinasi Penanganan Penyakit PMK. Rakor dilaksanakan di Ruang Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Rabu (3/8/2022).

Rapat di pimpin langsung oleh Sekda Aceh Sekretaris Daerah Aceh sekaligus Ketua Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Aceh, Taqwallah. Turut hadir Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto beserta rombongan, dan para unsur satgas PMK Aceh. Kegiatan itu juga berlangsung secara hybrid yang diikuti oleh seluruh tim satgas penanganan PMK di seluruh kabupaten dan kota.

Sementara itu, dari Pemerintah Kota Banda Aceh turut hadir Sekdako Amiruddin yang kapasitasnya menggantikan Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq yang sedang menyambut kedatangan Menparekraf RI Sandiaga Uno.

Amiruddin dalam rakor memaparkan terkait kondisi terkini penanganan PMK di Kota Banda Aceh. Katanya, vaksin dialokasikan untuk Banda Aceh sebanyak 500 dosis, dengan pelaksanaan Vaksin perdana dilaksanakan di Gampong Peunyerat Kecamatan Banda Raya sebanyak 21 dosis.

“Total vaksinasi yang telah dilaksanakan sebanyak 200 dosis yang dimulai sejak tanggal 29 Juli sampai dengan 2 Agustus 2022. Adapun sisa vaksin 300 dosis (dalam Bulan Agustus) akan dilanjutkan ke Kecamatan Kuta raja, Jaya Baru, Kuta Alam, Baiturrahman dan Syiah Kuala,” sebutnya.

Dalam hal penanganan PMK, Pemerintah Kota Banda Aceh juga telah melakukan sejumlah langkah-langkah penanganan PMK yaitu melakukan koordinasi dengan Polresta Banda Aceh, melaksanakan sosialisasi PMK dengan Polri Banda Aceh, Pengobatan hewan ternak, serta membentuk posko pengaduan masyarakat di Puskeswan Keudah dan Puskeswan Ulee Kareng, dan Pembentukan Satgas Penanganan PMK Kota Banda Aceh.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Aceh sekaligus Ketua Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Taqwallah memaparkan langkah serta upaya yang telah dilakukan dalam penanganan dan pengendalian penyebaran wabah PMK di Aceh.

Ia menyampaikan, berbagai langkah dan upaya sudah dilaksanakan Pemerintah Aceh dalam pengendalian dan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), mulai dari koordinasi hingga aksi bersama semua pemerintah di 23 kabupaten dan kota se Aceh.

“Ada 9 kabupaten dan kota seperti Aceh Besar, Aceh Selatan, Aceh Timur, Aceh Tenggara, Aceh Tamiang, Lhokseumawe, Aceh Jaya, Aceh Utara, dan Pidie Jaya sudah menuntaskan realisasi vaksinasi PMK bagi hewan ternak di daerahnya,” kata Taqwallah.

Sedangkan 11 kabupaten dan kota sisanya, seperti Nagan Raya, Gayo Lues, Aceh Barat, Bireun, Subulussalam, Abdya, Singkil, Banda Aceh, Pidie, Langsa, dan Sabang masih dalam proses penyelesaian vaksinasi PMK.

Pemerintah Aceh, ungkap Sekda, sangat bersyukur lantaran terdapat 3 kabupaten yang dinyatakan bersih atau tidak ditemukan sama sekali kasus sapi yang terdeteksi PMK, yakni Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Simeulu.

“Mudah-mudahan tidak ada kasus yang ditemukan di kemudian hari,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, mengatakan sama halnya dengan Covid-19 wabah PMK ini juga harus diwaspadai dan menjadi perhatian serius bagi semua pihak agar wabah ini tidak tersebar secara luas.

Suharyanto, selaku Ketua Satgas PMK Nasional, menyebutkan, ada 4 langkah strategi yang harus diperhatikan dalam penanganan wabah PMK pada hewan ternak. Pertama Biosecurity, potong bersyarat, Pengobatan, dan Vaksinasi. Pelaksanaan biosecurity harus lebih ditingkatkan, karena menjadi kunci dalam penanganan PMK sebelum adanya testing dan vaksinasi yang masif. (CM).

 

Facebook Comments