Pemko Banda Aceh Kembali Mantapkan Kajian Smart Market dan Penerapan Resapan Air Perkotaan

Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kembali melakukan pemantapan dokumen kajian tentang inovasi pemanfaatan teknologi digital dalam ekosistem pasar tradisional (smart market) dan kajian penerapan sistem resapan air perkotaan di kawasan Peunayong.

Pertemuan yang melibatkan para Tenaga Ahli dan diikuti oleh OPD yang terkait berlangsung di Aula Bappeda, Rabu (22/6/2022).

Kepala Bappeda Kota Banda Aceh Weri, S.E, MA dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa kajian inovasi daerah yang disusun oleh Bidang Penelitian, Pengembangan, Pengendalian Program Bappeda Kota Banda Aceh merupakan suatu pemikiran langkah maju kedepan untuk pembangunan Kota Banda Aceh, ini penting untuk ditindaklanjuti bersama serta menjadi suatu rekomendasikan  program ke depan untuk pembangunan Kota Banda Aceh yang lebih baik.

“Harapannya kedepan hasil kajian dapat ditindaklanjuti ke program, dengan semua saran dan masukan dari stakeholder yang nantinya terlibat dalam pelaksanaannya. ke depan mungkin juga bisa menyesuaikan program kita di Bappeda dengan kajian ini,” ungkap Weri.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan, Pengendalian Program dan Evaluasi, Rahmatsyah Alam, ST. M.Si menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai lanjutan pemaparan tahap pertama yang telah dilakukan sebelumnya pada tanggal 29 Mei 2022 yang lalu, kedua kajian yang disusun oleh Bappeda Kota Banda Aceh tahun ini, yaitu kajian “Implementasi Kota Cerdas” berfokus pada Pengembangan Sistem E-Commerce (Smart Market) pada Pasar Rakyat, sedangkan kajian yang satunya lagi tentang Sistem Resapan Air Perkotaan yang berfokus pada Sistem Penataan Resapan Air di Kawasan Peunayong.

Rahmatsyah menjelaskan bahwa tujuan adanya kajian-kajian ini adalah untuk membantu analisis sebagai landasan kebijakan Pemerintah Kota nantinya dalam hal pembangunan maupun penataan kota yang memberikan implikasi positif terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat kota khususnya untuk kajian Kota Cerdas yang terfokus pada sistem digitalisasi pada pasar rakyat, sedangkan kajian sistem resapan air ini dengan tujuan untuk memberikan salah satu solusi penangganan banjir genangan, model ini juga sudah di aplikasikan di Kota Jakarta.

Rahmatsyah menambahkan, kajian ini sebagai bentuk konstribusi Kelitbangan Bappeda Kota Banda Aceh untuk gagasan-gagasan awal untuk dukungan acuan program pembangunan kota kedepannya.

“Tentunya dalam implementasi nantinya kami berharap adanya kerjasama dan dukungan oleh OPD terkait serta dukungan berbagai pihak dalam mewujudkannya,” tutup Rahmat.(Hus/Hz)

Facebook Comments