Wali Kota Ajak Komunitas Cycling Tourism Promosikan Banda Aceh

*Aminullah Perkenalkan Charming Banda Aceh*

Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengajak rombongan Aceh Cycling Tourism (ACT) untuk mempromosikan segala kelebihan dan keunikan Banda Aceh. ACT sendiri merupakan kegiatan yang digagas oleh sejumlah komunitas pesepeda yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya.

Selama berada di Bumi Serambi Mekkah, mereka telah melakukan touring ke sejumlah destinasi wisata favorit, termasuk Banda Aceh. Dan Kamis 19 Mei 2022 malam, Wali Kota Aminullah menggelar jamuan khusus bagi delegasi ACT di pendopo.

Sembari bersilaturahmi, kesempatan tersebut dimanfaatkan Aminullah untuk memperkenalkan dan mengajak tamunya untuk mempromosikan Banda Aceh. “Saya sangat berbahagia dengan kedatangan bapak-ibu. Ini bagian dari upaya memajukan pariwasata Aceh dan Banda Aceh pada umumnya.”

Kata Aminullah, Banda Aceh kota kecil dengan perdagangan dan jasa sebagai sektor unggulan dan didukung total oleh pariwisata. “Untuk itu, segala upaya kami lakukan untuk menggenjot jumlah kunjungan wisatawan yang bisa memberi multiplier effect bagi kota kami,” ujarnya.

Sebelum pandemi Covid-19, upaya jor-joran yang dilakukan pihaknya sudah membuahkan hasil. “Pada 2019, wisatawan yang datang mencapai 503 ribu orang. Namun kemudian turun drastis 172 ribu terdampak pandemi. 2021 seiring pandemi mereda angkanya naik lagi 251 ribu. Dan tahun ini kita prediksi bisa menembus 500 ribu orang lagi.”

Kehadiran komunitas pespeda dari Jakarta, Bandung, dan sekitarnya yang tergabung dalam ACT pun membawa “angin segar” bagi Banda Aceh. “Saya sangat mengharapkan agar bapak-ibu ikut mempromosikan Banda Aceh agar semakin banyak yang datang ke kota kami,” ujarnya.

Aminullah juga memperkenalkan lima pesona Ibukota Provinsi Aceh dengan tagline “Charming Banda Aceh”. “Ada Masjid Raya Baiturrahman -salah satu masjid paling indah di dunia, Kapal Apung -saksi bisu gempa bumi/tsunami 2004, dan Museum Tsunami Aceh sebagai destinasi wisata edukasi mitigasi bencana maha dahsyat.”

Kemudian wisata ziarah ke sejumlah makam ulama, raja, dan tokoh-tokoh penting yang namanya mendunia, dan tentu saja wisata kuliner dan kopinya. “Kalau kuliner Banda Aceh sudah tidak ada yang enak, tapi 3E: enak, senak sekali, dan eunaaak sekali. Habis makan dan minum kopi Aceh pasti bikin enak tidur,” ujar Aminullah disambut tawa dan aplaus hadirin.

Sementara itu, Steffy Burase selaku salah satu penggagas Aceh Cycling Tourism mengatakan lewat kegiatan tersebut, dirinya mengajak para koleganya untuk bersepeda di Aceh sambil menikmati pesona alam dan budayanya. “Saya yakin dengan wisata halal, Aceh bisa lebih maju ke depan.”

Dan stigma negatif tentang Aceh perlu dihapus dengan persuasif. “Tak perlu kita berkoar-koar, tapi mengundang langsung wisatawan datang. Dan kawan-kawan telah membuktikan bahwa Aceh aman dan penerapan syariat Islam hanya bagi yang melanggar. Dan semua sepakat pesona wiata Aceh masyaallah luar biasa,” ujarnya.

Steffy yang menyebut dirinya sebagai volunteer sekaligus pemerhati wisata dan olahraga, pun memohon dukungan dari pemerintah. “Sambutan dan pelayanan seperti yang Pak Wali lakukan hari ini, memberi kenyamanan bagi wisatawan. Insyaallah 2-9 September nanti akan kita buat event yang lebih besar lagi di Aceh,” katanya. (Jun)

 

Facebook Comments