Aminullah Berikan Pembekalan Kepada Calon Karyawan BAS

*Ingatkan Junjung Tinggi Kejujuran, Kedisiplinan, dan Pelayanan Prima*

Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman memberikan pembekalan akhir kepada 150 calon karyawan Bank Aceh Syariah (BAS) di Aula Politeknik Aceh, Minggu 20 Maret 2022. Sebelumnya, para kandidat karyawan bank pemerintah daerah itu telah menjalani training sedari 9 Maret 2022.

Mantan Dirut Bank Pembangunan Daerah (BPD) Aceh -cikal bakal BAS- selama dua periode ini, mengamanatkan nilai-nilai penting yang harus dimiliki seorang karyawan bank. Ia juga membagikan pengalamannya kala meniti karir hingga mencapai level tertinggi dan membawa Bank Aceh dari masa sulit hingga disegani di dunia perbankan.

Menurut Aminullah, setidaknya ada tiga nilai atau sikap utama yang harus dimiliki oleh para calon penerusnya kelak tersebut. “Pertama sekali dan tidak ada tawar-menawar adalah kejujuran, kedua kedisiplinan, dan ketiga adalah pelayanan prima.”

Mengupas soal pelayanan, Aminullah mengingatkan bahwa sebuah bank bisa besar karena mampu mengelola nasabahnya dengan baik. “Kalau ada yang tak bisa atau susah senyum, mulai latihan senyum. Kita harus selalu ramah bertemu nasabah dan mampu berkomunikasi dengan baik,” ujarnya.

Penampilan juga harus meyakinkan, “Bukan harus bermewah-mewah, tapi menarik. Sebaliknya, jangan sesekali melihat penampilan nasabah. Jauhi sikap sombong saat melayani nasabah,” ujarnya lagi.

Di samping itu, ia juga meminta kepada seluruh calon karyawan BAS untuk senantiasa menjaga nama besar perusahaan. “Ke mana pun anda pergi, sedikit salah yang anda lakukan, yang tercoreng adalah Bank Aceh. Rasa memiliki adalah segala-segalanya, baik dalam tugas maupun di tengah-tengah masyarakat,” katanya.

Aminullah yang mulai bekerja di Bank Aceh sedari 1984 silam, menyatakan kebanggaannya terhadap kondisi BAS terkini. “Saya bangga BAS hari ini terus maju. Asetnya sudah mencapai Rp 28 triliun. Dan ke depan anda semua harus mampu memberi kontribusi agar bank ini lebih maju,” katanya lagi.

Kilas balik ke tahun 2000 saat dirinya baru menjabat sebagai direktur utama, kondisi Bank Aceh sedang tidak sehat. “Saat itu dalam kondisi konflik bersenjata, kepercayaan masyarakat pun turun drastis. Kredit macet mencapai 45 persen, dan Bank Aceh hanya memiliki aset Rp 660 miliar,” ungkapnya.

Semakin memprihatin ketika krisis ekonomi global menerpa dan selanjutnya gempa bumi dan tsunami 2004. “Banyak yang meragukan saya bisa membawa Bank Aceh bangkit, namun saya masih punya keyakinan. Suntikan dana dari pusat melalui BPPN dan perubahan kebijakan sentralisasi ke desentralisasi setelah itu juga sangat membantu.”

Suntikan dana sekira Rp 68 miliar itu pun mampu dikembalikan Aminullah dua tahun kemudian. “Kita gunakan modal itu untuk program-program penyehatan bank, termasuk meluncurkan produk-produk perbankan yang menarik untuk memulihkan kepercayaan masyarakat.”

“2006 bisa kita kembalikan modal tersebut, dan tak lama dari situ pemerintah daerah pun utuh memiliki modal dan wewenang pengelolaan dengan adanya kebijaka otonomi,” ujar Aminullah yang usai pensiun dari Bank Aceh memutuskan maju ke kontestasi pemilihan kepala daerah.

Tatkala meninggalkan jabatan direktur utama yang telah diembannya selama 10 tahun lebih, kerja keras plus nilai-nilai yang diterapkan Aminullah membuahkan hasil gemilang. “Saat saya tinggalkan, aset Bank Aceh sudah menyentun angka Rp 13 triliun. Kalau dulu ketemu bank lain malu kita, setelah itu kita menjadi yang terdepan di Aceh,” kenangnya.

Saatnya kini tanggung jawab ada di pundak ke-150 calon karyawan BAS. “Anda semua adalah orang-orang yang harus bersyukur kepada Allah SWT, karena dari lima ribuan yang mendaftar, anda yang terpilih. Wujudkan rasa syukur itu dengan kerja keras, dedikasi, dan pengabdian, sehingga mampu berkontribusi positif yang sejalan dengan visi misi Bank Aceh Syariah,” demikian Aminullah Usman.

Kuliah umum dari Aminullah tersebut diakhiri dengan sesi tanya-jawab dan acara penutupan training yang dipimpin oleh Direktur Operasional BAS Lazuardi yang pada kesempatan itu mewaki ditektur utama. Hadir pula di sana, Direktur Dana dan Jasa BAS Amal Hasan beserta segenap jajaran dan sejumlah tamu undangan lainnya. (Jun)

 

Facebook Comments