Tingkatkan SDM, SMP 6 Banda Aceh Lakukan MoU dengan ARC-USK

Banda Aceh – Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Banda Aceh lakukan Memorandum of Understanding (MoU dengan Atsiri Research Center (ARC)-Pusat Unggulan Iptek (PUI) Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK), Rabu (31/03/2021).

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Kepala Sekolah SMP 6 Banda Aceh, Syarifah Nargis, S.Ag dengan Kepala ARC-USK Dr. Syaifullah Muhammad yang turut disaksikan oleh Kepala Dinas  Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Dr. Saminan dan Kepala LPPM USK, Prof. Dr. Taufik Abidin, di ruang Produksi ARC-Kampus USK Darussalam Banda Aceh.

Kerja sama antar dua lembaga ini meliputi Kerja sama Peningkatan Sumber Daya Manusia di bidang penelitian, karya tulis, pelatihan guru, pengabdian masyarakat, magang, praktek lapangan dan pengembangan produk inovasi berbasis minyak atsiri.

Kepala ARC USK, Dr. Syaifullah Muhammad dalam sambutannya menyampaikan bahwa usaha membangkitkan kembali nilam Aceh telah dilakukan selama lebih dari 4 tahun melalui kerja sama multi pihak dari kalangan perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha, masyarakat dan media (penta helix approach).

Masterplan pengembangan industri nilam Aceh telah disusun secara bersama oleh ARC, Pemerintah dan Bank Indonesia dalam beberapa tahun teakhir dan diharapkan dapat dilaksanakan secara komprehensif dari hulu ke hilir.

“ARC telah mampu melakukan purifikasi nilam dengan teknologi molecular distillation dan fraksinasi untuk menghasilkan minyak nilam bersih dan berkualitas tinggi sehingga bisa digunakan dalam berbagai produk turunan,” Kata Syaifullah

“Saat ini ARC telah memiliki perjanjian kerja sama dengan beberapa perusahaan Perancis dan Swasta Nasional. Kita bertekad untuk segera melakukan ekspor produk turunan nilam ke negara tetangga. Kita akan memerlukan semakin banyak minyak nilam masyarakat untuk diproses lebih lanjut menjadi berbagai produk,” lanjut Syaifullah.

Kata Saifullah, kerjasama dengan SMP 6 ini merupakan langkah strategis dalam menciptakan pengembangan subsistem pendukung (supporting subsistem) dari agro industri nilam dalam diseminasi pengetahuan, internalisasi inovasi teknologi kepada guru dan generasi muda.

“Kita berharap akan  bisa meluaskan kerjasama dengan berbagai sekolah di Aceh. Untuk tahap awal ARC akan melatih 16 siswa dengan guru pendampingnya dalam mengembangkan produk inovasi berbasis minyak atsiri Aceh,” tutup Syaifullah.

Sementara itu Kepala SMP 6 Syarifah Nargis menyampaikan rasa gembiranya bisa melakukan MoU dengan ARC. Sekolah sangat perlu dukungan Perguruan Tinggi untuk sejak dini memperkenalkan riset dan inovasi bagi para siswa.

“Kami bersyukur bisa MoU dengan ARC, sebuah pusat riset yang dalam waktu relatif singkat telah menjadi rujukan nasional untuk pengembangan nilam. Kerja sama ini akan membantu siswa memahami konsep ilmiah dalam sebuah penelitian dan pengembangan inovasi. Kami juga berharap ARC dapat membantu siswa dan guru dalam penulisan dan komunikasi ilmiah,” ujar Nargis.

“Hari ini kami juga mengajak beberapa sekolah lain hadir, agar menjadi inspirasi dan dapat menjalin kerjasama juga dengan ARC. Sehingga penyebaran ilmu pengetahuan dan skill dari perguruan tinggi bisa semakin meluas di sekolah-sekolah seluruh Aceh,” pungkas Nargis.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Dr. Saminan, memberikan apresiasi yang tinggi untuk jalinan kerjasama antara SMP 6 dan ARC-USK.

“Luar biasa, pengembangan riset dan inovasi nilam yang telah dilakukan ARC. Ini membuktikan bahwa dunia pendidikan khususnya kampus tidak hanya bisa bicara teori yang setinggi langit, tapi juga mampu membumikan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjawab kebutuhan masyarakat bawah,” urai Saminan.

Dikatakannya, selaku ketua Forum Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan se Aceh, ia akan mengundang semua kepala dinas untuk berkunjung ke ARC dan memberi dukungan bagi pengembangan produk lokal Aceh.

“Dengan potensi jumlah siswa dan guru yang ada di Aceh saat ini, jika 10-15% saja menggunakan produk lokal kita, maka akan menjadi income generating yang signifikan bagi dunia industri kecil di Aceh,” ujar Saminan mengakhiri.

Pada kesempatan yang sama, Kepala LPPM-USK, Prof. Dr. Taufik Abidin, menyampaikan rasa bangga Universitas Syiah Kuala terhadap ARC.

“ARC selama dua tahun berturut-turut menjadi pusat riset terbaik dengan nilai tertinggi di Universitas Syiah Kuala. Dukungan universitas penuh untuk pengembangan pusat riset yang berprestasi,” jelas Taufik.

Lanjut Taufik, USK menyediakan alokasi dana riset yang cukup besar setiap tahunnya, sekitar 35M untuk mendukung pengembangan riset dan inovasi di USK. Melalui kemitraan dengan berbagai institusi pendidikan dan masyarakat, diharapkan dapat terjalin diseminasi hasil-hasil penelitian yang bermanfaat bagi pembangunan khususnya di Aceh.

“Apresiasi saya untuk SMP 6 dan ARC atas kerja sama ini, saya dulu juga selama beberapa tahun mengantar anak sekolah ke SMP 6 Banda Aceh. Selamat untuk kita semua,” tutup Taufik.

Acara penandatangan kesepakatan kerjasama ini juga turut dihadiri oleh Ketua Komite Sekolah SMP 6 Ibrahim, yang juga merupakan Anggota Komisi II DPRA, beberapa Kabid Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.(Rat/Hz)

Facebook Comments