Di Masa Pandemi, Syiar Islam di Banda Aceh Tetap Menggema

Banda Aceh – Sekalipun pandemi Covid-19 melanda seluruh belahan dunia saat ini, syiar Islam di Kota Banda Aceh tidak pernah redup. Kegiatan beribadah warga ibukota provinsi Aceh ini berjalan seperti biasa. Tentu saja dengan tetap mematuhi protokol kesehatan sebagai mana imbauan dari pemerintah.

Terkait dengan peran masjid dalam pencegahan penyebaran Covid-19, dalam berbagai kesempatan, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman tak bosan-bosannya, selalu mengimbau agar poin-poin penerapan protokol kesehatan dapat terus disosialisasikan, baik kepada jamaah maupun masyarakat umum.

Bahkan kegiatan zikir dan tausiah gemilang pun telah kembali bergema di kota gemilang ini. Kegiatan yang dicetus langsung oleh Wali Kota, H Aminullah Usman, SE Ak MM selama ini memang sudah menjadi suatu kegiatan yang ditunggu tunggu oleh banyak warga.

Namun, sejak wabah virus corona merebak dan menyebar di Banda Aceh, kegiatan ini ditunda untuk menghindari kerumunan massa dan untuk mencegah tertularnya Covid-19 diantara sesama jamaah, sebagaimana yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Mencermati perkembangan yag kian membaik, tentu saja dengan menerapkan protokol kesehatan, kegiatan yang digagas oleh Majelis Pengajian dan Zikir Gemilang (MPG) itu sejak Oktober lalu telah digelar kembali.

Kegiatan dilaksanakan di Masjid Haji Keuchik Leumik, Gampong Lamseupeung, Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda Aceh dengan jemaah yang hadir dibatasi jumlahnya, semuanya memakai masker dan duduk menjaga jarak. Sebelum memasuki masjid, setiap jemaah diperiksa suhu tubuhnya. Wastafel portable plus cairan hand sanitizer pun tersedia di pintu masuk.

Sebelumnya, Aminullah telah meminta Majelis Pengajian Gemilang (MPG) kembali menggelar kegiatan zikir dan pengajian seperti selama ini dilakukan sebelum pandemi Covid-19. Permintaan ini disampaikan Wali Kota, Jumat (11/9/2020) di Pendopo Wali Kota.

Namun, lanjut Wali Kota kegiatan zikir dan pengajian yang digelar nanti harus dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

“Kita semua merindukan lantunan zikir kembali bergema di kota ini. Saya minta MPG bisa menyelenggarakan kembali seperti biasa. Tapi harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Jumlah jamaah dibatasi dulu,” kata Wali Kota.

Ia mengatakan, MPG harus bisa bisa memastikan seluruh jamaah memakai masker dan menjaga jarak. Wastafel dan sabun untuk mencuci tangan juga harus disediakan di lokasi zikir.

Wali Kota juga mengingatkan, ketika kegiatan ini berlangsung 4M (Mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan) tetap harus berjalan sesuai dengan yang tertuang dalam Perwal 51 Tahun 2020.

“Dengan jamaah yang terbatas, saya pikir bisa digelar. Dan setelah zikir bisa langsung membubarkan diri,” pinta Wali Kota.

Secara terpisah, Ketua MPG, Ustaz Jumaris S Ag menyampaikan rasa rasa salutnya kepada Wali Kota yang selalu memberi perhatian terhadap bidang Agama, terutama kegiatan zikir ini yang sudah menjadi kegiatan yang paling dinanti-nanti oleh Jamaah.

“Seluruh Pengurus MPG, insyaAllah siap untuk segera menyelenggarakan kembali kegiatan zikir gemilang sebagaimana yang di minta oleh Pak Wali,” kata Ustaz Jumaris.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan zikir ini nanti akan diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dengan harapan dan seluruh jamaah bisa mengikuti dengan nyaman dan dapat berdoa dengan khusyuk. (Mah)

Facebook Comments