DP3AP2KB Kota Banda Aceh Sosialisasi Lembaga Puspaga

Banda Aceh — Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Banda Aceh melakukan sosialisasi lembaga Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) terhadap sejumlah Ketua PKK dan kader gampong dalam wilayah Kecamatan Kuta Raja.

Kegiatan ini berlangsung di aula DP3AP2KB Kota Banda Aceh, Jumat (18/9/2020).

Kepala DP3AP2KB Cut Azharida, SH mengatakan, Puspaga merupakan lembaga mitra orang tua untuk memperkuat kapasitas pengasuhan dan membantu mengatasi permasalahan keluarga.

“Puspaga menjadi tempat yang tepat bagi para orang tua dan calon orang tua untuk berkonsultasi dan mendapatkan informasi terkait dengan pengasuhan,” jelasnya.

Menurutnya, pengasuhan memegang peran yang sangat penting dalam sebuah keluarga dan akan menentukan baik buruknya karakter seorang anak kelak.

Katanya, menjadi orang tua di zaman sekarang memiliki tantangan yang lebih berat daripada menjadi orang tua di zaman dahulu.

“Hal ini karena adanya perubahan lingkungan dan kemajuan teknologi yang begitu cepat. Oleh karenanya, orang tua saat ini harus lebih memahami pola asuh dan tumbuh kembang anak sesuai dengan kondisi kekinian,” jelasnya.

Layanan di Puspaga dapat diakses secara gratis. Dengan ini  diharapkan dapat mendorong inisiatif orang tua untuk belajar dan meningkatkan kapasitas diri, meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengasuh dan melindungi anak serta terciptanya mekanisme rujukan pengasuhan, pendidikan, kesehatan, perlindungan bagi anak dan orang tua/keluarga untuk menunjang tumbuh kembang anak secara optimal.

“Terlebih saat ini, Kota Banda Aceh terus berbenah di segala bidang menuju kota yang benar-benar layak untuk hidup, tumbuh dan berkembangnya anak. Semua fasilitas dan layanan publik diarahkan untuk dapat diakses oleh semua anak dan untuk kepentingan anak di Kota Banda Aceh,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Risda Zuraida, SE menyebutkan, sejak berdirinya lembaga Puspaga, banyak ditemukan persoalan keluarga yang terjadi di masyarakat, terutama masalah kualitas pengasuhan orang tua dan perilaku anak yang dinilai masih memprihatinkan.

“Seperti banyak keluarga orang tua yang masih melakukan kekerasan terhadap anak, orang tua yang bingung menghadapi perubahan perilaku anak dan sebagainya. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang, jika orang tua kurang memahami terkait pengasuhan yang cukup maka akan berdampak tidak baik terhadap orang tua maupun anak,” katanya.

Oleh sebab itu ia meminta masyarakat berperan aktif dalam pengasuhan sesuai dengan perannya di masyarakat minimal dengan meneruskan informasi tentang kehadiran puspaga untuk membantu orang tua dalam mengasuh anak-anaknya.(Ah/Hz)

Facebook Comments