Bappeda Banda Aceh Harapkan Hasil Musrembang Merupakan Prioritas

 

Banda Aceh – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banda Aceh melaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) di Aula Kantor Camat Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh pada Selasa,(11/2/20).

Musrembang dilakukan sebagai proses penjaringan aspirasi untuk program pembangunan oleh masyarakat terhadap pembangunan Kota.

Plt. Kepala Bappeda Kota Banda Aceh, Nila Herawati SE. M.Si, melalui Kepala Bidang Penelitian/ Pengembangan, Pengendalian Program dan Evaluasi, Rahmatsyah Alam, ST. M.Si menyatakan bahwa Musrembang Tingkat Kecamatan ini merupakan proses partisipasi masyarakat terhadap usulan pembangunan dari tingkat Kecamatan yang mengakumulasikan usulan-usulan dari setiap Gampong, inilah yang dinamakan proses pembangunan bersifat botton up planning atau perencanaan pembangunan mulai dari bawah.

“Musrembang ini sebagai proses yang kita harapkan dari partisipasi masyarakat. Kebutuhan pembangunan untuk masyarakat disampaikan melalui agenda musrembang ini,” ujar Rahmasyah Alam disela-sela musrenbang.

Sebelumnya, proses musrembang di tingkat gampong juga sudah dilangsungkan pada masing-masing Gampong yang ada di Kota Banda Aceh, dan yang kini dibahas di tingkat kecamatan. Nantinya hasil musrembang tingkat kecamatan ini akan dibawa ke musrembang tingkat kota.

Musrembang tingkat kecamatan ini, kata Rahmatsyah, akan dilakukan disetiap kecamatan yang ada di Banda Aceh. Nantinya musrembang ini akan dilakukan di Sembilan kecamatan yang ada di Banda Aceh.

“Pelaksanaan Musrembang Tingkat Kecamatan, hari ini di Kecamatan Ulee Kareng merupakan awal dimulainya Musrembang Kecamatan di Kota Banda Aceh, masa pelaksanaan Musrembang Kecamatan akan dilangsungkan selama 2  minggu kedepan (11 sd 27 Februari 2020)  pada hari berikutnya Kecamatan lainnya,”jelasnya.

Selama pelaksanaan musrembang tidak ada kendala secara teknis. Hanya saja kadang kendala menyangkut ada yang belum terealisasi usulan yang lalu yang pernah diusulkan oleh masyarakat, hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran pembangunan yang ada.

“Mungkin yang diusulkan adalah prioritas bagi masyarakat, tapi setelah kita lihat dalam prioritas, anggarannya terbatas. Sehingga usulan-usulan itu jika ada tiga yang diusulkan, maka hanya satu atau dua yang diakomodir,” katanya.

Untuk setiap program dan kegiatan yang diusulkan pada saat musrembang tentunya akan kembali melihat arah kebijakan pembangunan kota dan skala prioritas sejalan dengan RPJM Kota Banda Aceh, tentunya juga mempertimbangkan ketersediaan anggaran.

“Harapan kita yang diusulkan masyarakat ini adalah yang benar-benar prioritas, karena anggaran yang terbatas. Sehingga yang kita pilih yang berkenaan dengan kepentingan publik dan untuk prioritas kesejahteraan masyarakat ,” harapnya. []

 

Facebook Comments