Kesbangpol Banda Aceh Siapkan Gotong Royong Kerukunan

Banda Aceh –  Organisasi kemasyarakatan FKUB  (Forum Kerukunan Umat Beragama) merupakan  wadah yang dibentuk oleh masyarakat yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota bersama Kemenag. Kepengurusan FKUB daerah biasanya dikukuhkan Gubernur atau Bupati atau Walikota.

Kepala Kesbangpol Banda Aceh Faisal, melalui sekretarisnya Yustanidar mengatakan, Banda Aceh juga memiliki Forum Kerukunan umat beragama yang berfungsi untuk mengawal dan menyatukan umat dari berbagai agama yang diakui negara RI. Senin, 3/12/2018.

“Alhamdulillah, walaupun berbeda keyakinan kita yang ada di Banda Aceh selalu kompak dan tidak memiliki permasalahan, malah kita juga memiliki gampong kerukunan, yaitu gampong Mulia.” Sebut Yustanidar.

Menurutnya, gampong Mulia ditunjuk menjadi gampong kerukunan karena digampong ini memiliki banyak rumah ibadah, selain agama islam, bahkan digampong Mulia mesjid dengan gereja jauh lebih banyak gereja, tapi mereka hidup damai, kompak dan tidak pernah terjadi kerusuhan apapun.

“Tentu untuk membangun rumah ibadah harus ada izin, membangun rumah ibadah proses izinnya panjang, jadi tidak bebas begitu saja,” Sebut Yustanidar.

Tidak menjadi permasalahan jika mereka ingin membuat acara adat istiadat tentang keagamaan masing-masing, bahkan kedepan Kesbangpol Banda Aceh akan merencanakan membuat sebuah acara gotong royong kerukunan, tentu tujuannya memperkokoh silaturrahmi dan memperlihatkan bahwasanya Banda Aceh tidak membeda bedakan antar ummat beragama.

Selain membidangi perihal forum keummatan, Kesbangpol juga rutin kesekolah memberikan pembinaan dan melakukan razia narkoba yang bekerjasama dengan BNN kota Banda Aceh.

“Kita juga saweu sekolah, kita ajarkan kerukukan beragama dihadapan anak sekolah, bahkan mereka para pengurus forum antar ummat diberikan kesempatan untuk menyampaikan pemahaman tentang keberagaman ummat beragama.” Sebut Yustanidar.

Menurutnya, selama ini umat beragama yang ada di Banda Aceh hidup adem-ayem, dan tidak ada konflik atas dasar agama sejak ratusan tahun yang lalu. “Kalaupun ada riak-riak kecil yang terjadi, itu bukan ulah dari warga kota kita,” ungkapnya lagi.

Untuk menjaga kondisi tesebut, FKUB di bawah koordinasi Badan Kesbangpol rutin menggelar pertemuan, dan dibantu kantor kementerian agama pihaknya juga melakukan sosialisasi mengenai kerukunan umat beragama kepada para pelajar di sekolah-sekolah.

Sebelumnya, Wali Kota Aminullah menyatakan sangat mengapresiasi kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan FKUB dalam menjaga kerukunan umat beragama di Banda Aceh. “Apa yang sudah dilakukan FKUB sangat membantu Pemko Banda Aceh, dimana hal tersebut sejatinya juga merupakan tugas pemerintah.”

“Saya bahagia karena kehidupan antar umat beragama di Banda Aceh sudah sangat kuat. Mari kita terus bersama-sama untuk saling bahu-membahu membangun Banda Aceh menuju Kota yang Gemilang. Saya meyakini setiap umat beragama pada dasarnya pasti mendambakan kerukunan dan kedamaian,” kata Aminullah beberapa waktu yang lalu.

Terkait dengan bulan puasa, wali kota juga mengharapkan dukungan dari seluruh pemuka agama di Banda Aceh untuk saling hormat-menghormati.

“Seperti yang sudah berjalan selama ini, mari tetap kita jaga seperti tidak makan-minum di tempat umum, berjualan makanan atau minuman di siang hari dan lain sebagainya guna menghormati Ramadan – bulan sucinya umat muslim,” pintanya. (sabur)

Facebook Comments