Gandeng BUMN, Cara Aminullah Bersihkan Banda Aceh Hingga ke Pelosok

Banda Aceh – Volume sampah di Banda Aceh saat ini mencapai 300 ton/hari, meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, 200 ton per/hari.

Namun volume sampah yang meningkat drastis bukan sesuatu hal yang menakutkan bagi Pemko Banda Aceh. Bahkan Wali Kota melihat, kondisi ini indikator semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat kota sehinga daya beli masyarakat juga meningkat. Menurut Aminullah, hal ini juga tidak terlepas dari semakin meningkatnya kunjungan wisata ke Banda Aceh.

“Ketika volume sampah naik, itu indikator dari meningkatnya kesejahteraan warga karena warga memiliki uang untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. InsyaAllah bisa kita tangani dengan baik, dengan kerjasama semua pihak, seperti program yang kita lakukan hari ini,” kata Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM saat meresmikan Bank Sampah dan TPS 3R, Jumat (23/11/2018) di Gampong Surien.

Gampong Surien merupakan Gampong binaan PT Pegadaian. Bekerjasama dengan Pemko, BUMN ini membangun sebuah Hanggar Bank Sampah diatas TPS 3R yang memiliki lahan sekitar 1000 Meter. Seluruh sampah yang ada di Surien dan sekitarnya diangkut ke lokasi TPS 3R ini untuk diolah menjadi kompos hingga untuk kerajinan tangan.

“Ini bisa menjadi pilot project. Semua sampah bisa diolah disini. Yang organik untuk kompos, yang anorganik bisa diolah untuk produk-produk kerajinan tangan dan menghasilkan uang bagi masyarakat,” ungkap Aminullah.

Lanjutnya, sesuai dengan motto program ini ‘Memilah Sampah Menabung Emas’, warga kota dapat menyisihkan penghasilannya dari mengolah sampah untuk tabungan masa depan, menabung di Tabungan Emas PT Pegadaian.

Kata Wali Kota, kedepan Bank Sampah seperti di Surien juga akan dibangun di gampong-gampong lain untuk menjaga Banda Aceh tetap bersih hingga ke pelosok gampong.

“Kita ingin Banda Aceh tidak hanya bersih di pusat kota saja. Di pelosok gampong juga harus bersih. Caranya, bisa dengan memperbanyak bank sampah seperti di surien ini,” ungkap Aminullah.

Karenanya, Wali Kota juga berharap kepada BUMN yang lain agar mengikuti jejak PT Pegadaian dengan mengucurkan dana CSR-nya untuk program serupa di Banda Aceh.

Dalam kesempatan ini, Wali Kota juga mengingatkan kembali warga kota, dimana Pemko Banda Aceh telah membuka Call Center layanan sampah.

“Saya sering keliling pantau kebersihan kota, ketika ada sampah Saya langsung telpon Kepala DLHK3. Warga juga harus melapor ketika ada melihat tumpukan sampah melalui Call Center yang sudah kita buka. Ini juga bentuk partisipasi warga menjaga kebersihan kota,” tambah Wali Kota.

Sementara itu, Senior Vice President PT Pegadaian Kantor Wilayah I Medan, Hakim Setiawan membangun Bank Sampah di Desa Binaaan Gampong Surien merupakan bentuk dukungan pihaknya terhadap program kebersihan Pemko Banda Aceh.

Katanya, selaian menjalankan program ‘Pegadaian Bersih’ yang sinergis dengan program kebersihan lingkungan Pemko Banda Aceh, pihaknya juga akan membantu dalam bidang yang lain.

Program ini bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan membantu perekonomian masyarakat. Karena, selain mengolah sampah menjadi kompos, program ini juga menghasilkan karena sampah bisa diolah juga menjadi produk kerajinan yang dapat dijual untuk meningkatkan penghasilan keluarga.

Pada peresmian Hanggar Bank Sampah ini, Wali Kota dan Senior Vice President PT Pegadaian Kantor Wilayah I Medan kepada Ketua TPS 3R Gampong Surien, Aziz. Bantuan diberikan sebanyak Ro. 276 juta berupa mesin pencacah plastik, Dua unit becak pengangkut sampah, tiga unit mesin jahit, pembangunan gapura, pembangunan hanggar dan drainase.

Turut hahdir menyaksikan peresmian Hanggar Bank Sampah ini, Kepala Dinas DLHK3, Samsuar, Kadis Perkim Banda Aceh, Jalalunddin, Sekretaris Dinas Perkim, Rosdi ST, Kabag Humas, Taufiq Alamsyah dan Vice Presiden PT Pegadaian Area Banda Aceh, Feri Hariawan.

Facebook Comments