PKK Banda Aceh Gelar Pelatihan Tajhiz Jenazah Untuk Siswa SMA

Banda Aceh – PKK Kota Banda Aceh menggelar pelatihan Tajhiz Jenazah bagi siswa-siswi SMA 10 Fajar Harapan. Kegiatan ini dibuka Ketua TP PKK Kota Banda Aceh, Hj Nurmiaty AR di Masjid Komplek SMA setempat, Selasa (31/7/2018).

Pelatihan ini diikuti oleh 100 peserta dari beberapa kelas di sekolah tersebut.

PKK Kota menghadirkan pemateri dari Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh untuk membimbing para siswa mengikuti kegiatan pelatihan fardhu kifayah ini.

Kata Ibu Nurmiaty, pelatihan digelar mengingat kondisi saat ini, banyak generasi muda tidak memahami dengan benar tata cara memandikan jenazah dan mengkafaninya.

“Bahkan fardhu kipayah ini banyak dilakukan oleh orang yang telah berusia lanjut. Ini menjadi perhatian kita karena kurangnya kaderisasi terhadap generasi muda,” kata istri Wali Kota.

Lanjutnya, dengan pelatihan tersebut, para siswa dan generasi muda memiliki pengetahuan dan termotivasi mempelajari penyelenggaraan fardhu kipayah dengan harapan mampu mengaplikasikan dilingkungannya masing-masing.

Ketua panitia penyelenggara yang juga istri Wakil wali Kota, Hj Fauziah SH mengatakan kegiatan ini berlangsung selama setengah hari yang diikuti oleh 100 siswa dan siswi.

“Tujuan kita untuk memberi pemahaman sejak dini kepada generasi muda tentang tata cara mengurus jenazah, mulai dari memandikan, menshalatkan dan menguburkan jenazah” kata Ibu Fauziah yang juga Wakil Ketua TP PKK Kota Banda Aceh.

Sementara itu, Kepala SMA 10 Fajar Harapan, Muhibbul Kibri SPd MPd menyampaikan rasa terimakasih kepada TP PKK Kota Banda Aceh atas kolaborasinya terhadap kelangsungan pendidikan di SMA 10 Fajar Harapan.

“Mudah mudahan kolaborasi dan kerjasama ini menjadi energi yang sangat bagus dalam memberikan pendidikan agama bagi siswa dan siswi di SMA kami. Kami memahami ilmu agama seperti tajhiz mayat perlu diajarkan kepada para siswa agar mereka memiliki pengetahuan dan bisa digunakan dilingkungan mereka. Kami juga berharap kerjasama ini bisa diperluas untuk kegiatan yang lain,” ujar Muhibbul Kibri.

Katanya, SMA 10 Fajar Harapan tidak hanya fokus pada mata pelajaran umum, tapi juga fokus pada pendidikan agama, seperti belajar kitab kuning dan program tahfiz.

Muhibbul Kibri memahami, ketika siswa mereka menginjak bangku kuliah waktu mereka akan tersita untuk mata kuliah sesuai kurikulum kampus. Sangat sedikit waktu untuk belajar tentang agama.

“Untuk diketahui, pendidikan di sekolah ini tidak sebatas ilmu umum, tapi juga kita kemas pendidikan agama dan juga sesuai kearifan lokal,” ungkap Muhibbul Kibri.

Facebook Comments