Jurus Disnaker Banda Aceh Melakukan Pembinaan Terhadap Industri Kecil dan Menengah di Kota Banda Aceh

Banda Aceh – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) kota Banda Aceh selama ini melakukan kerjasama dengan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) melalui program One Village One Product (OVOP) terkait beberapa hal penting lainnya demi kemajuan IKM (Industri Kecil Menengah) Kota Banda Aceh, terutama dalam hal peningkatan inovasi dan industri kreatif, legalisasi izin usaha serta perluasan pemasaran (marketing).

Hal ini diungkapkan Kadisnaker Banda Aceh , Ir Sofyanuddin kepada tim media Diskominfotik Banda Aceh. Rabu, 21/11/2018.

Menurut Sofyanuddin kerjasama yang sudah terjalin cukup lama ini dalam rangka melakukan pembinaan dan pengembangan produk unggulan daerah (PUD) Kita Banda Aceh melalui pendekatan program One Village One Product (OVOP).

Bentuk pembinaan yang dilakukan seperti memfasilitasi puluhan IKM yang ada di kota Banda Aceh seperti membantu untuk dikeluarkannya HKI dan memberikan desain kemasan serta kedepan akan kita fasilitasi kemasan untuk IKM Kota Banda Aceh

“Puluhan IKM (Industri Kecil Menengah) yang difasilitasi ini dari berbagai industri, seperti industri makanan, kerajinan dan industri lainnya.” Pungkas Sofyanuddin.

Kata Sofyan, mereka pihak pelaku industri menyambut gembira hal tersebut, karena produk mereka sudah di daftar kan hak merek sehingga pihak lain tidak bisa menggunakan merk yang sama.

“Kedepan kita terus melanjutkan program tersebut, karena masih ada IKM yang belum mendapatkan fasilitas yang kita berikan.” Ujarnya.

Menurut Sofyanuddin, untuk mendapatkan hak merek ini harus menunggu proses hingga maksimal 36 bulan untuk mendapatkan sertifikatnya.

“HKi ini sangat dibutuhkan oleh pelaku usaha, karena mereka sudah dijamin secara hukum untuk merk produk, sehingga produknya dapat dipromosikan sebagai produk yang original.” Sebut Sofyan.

Pihaknya juga melakukan pelatihan-pelatihan guna mengasah kemampuan kepada warga untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).

Saat ini ketrampilan kerja sangat dibutuhkan. Tetapi semua itu harus didukung dengan kedisiplinan yang tinggi. Karena disiplin itu sangat penting sekali dalam menopang kesuksesan dalam bekerja, katanya.

Salah satu tugas dari Pemerintah Daerah adalah memberikan ilmu kepada masyarakat sebagai modal bisa mendapatkan pekerjaaan sehingga bisa menghidupi keluarganya.

“Jadi tugas kami hanya memberikan ilmu. Yang penting adalah semangatnya harus terus kita jaga. Karena setiap usaha itu tidak langsung sukses. Semuanya masih butuh proses dan waktu,” katanya.

Lebih lanjut Sofyan meminta agar para generasi muda saat ini bisa menangkap peluang yang ada.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) melatih 16 pemuda untuk menjadi operator alat berat yang profesional, Selasa (17/7/2018).

Bekerjasama dengan Balai Jasa Konstruksi (BJK) Wilayah I Banda Aceh, kegiatan ini berlangsung 17-28 Juli 2018 di Gedung Diklat BJK Banda Aceh di Kopelma Unsyiah, Darussalam.

“Peserta akan dilatih secara intensif oleh instruktur yang khusus kami datangkan dari Jakarta. Materi pelatihannya; tiga hari teori dan sembilan hari praktik di TPA Terpadu Blang Bintang,” kata Kadisnaker Banda Aceh Sofianuddin.

Ia mengharapkan, usai pelatihan para peserta dapat terampil dalam mengoperasikan alat berat seperti Excavator, Buldozer, dan Louder.  “Kepada mereka yang lulus juga akan mendapat sertifikasi kompetensi yang keluarkan oleh BJK,” katanya.

Ia menambahkan, pelatihan ini digagas langsung oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman. “Beliau melihat masih minimnya operator alat berat sehingga kesempatan kerja di bidang ini masih terbuka lebar, apalagi Banda Aceh saat ini tengah giat-giatnya membangun,” katanya lagi.

Facebook Comments