Banda Aceh — Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh bersama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF), UIN Ar-Raniry membuat pertemuan terkait pembahasan nota kesepahaman atau Memorandum of Agreement (MoA) tentang kerjasama dalam bidang penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Aula Kantor MPU Kota Banda Aceh, Selasa (21/7/20).
Pembahasan MoA tersebut dilakukan bersama perwakilan dari kedua belah pihak, baik dari MPU maupun FUF.
Ketua MPU Kota Banda Aceh Dr Tgk Damanhuri Basyir M.Ag mengatakan kerjasama ini dilakukan untuk membangun sinergitas antara kedua pihak dalam meningkatkan kapasitas SDM juga melakukan berbagai penelitian dan kajian di bidang keagamaan.
“Apa yang saat ini terjadi di MPU, adanya kerjasama antara Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry dengan MPU Kota Banda Aceh banyak hal yang akan kita lakukan dan banyak yang bisa kita terobos nanti ke depan,” katanya.
Lewat kerjasama ini diharapkan peran penting FUF UIN Ar-Raniry sebagai salah satu lembaga pendidikan agama Islam di Kota Banda Aceh dapat besinergi dengan MPU Kota Banda Aceh dalam melakukan berbagai kajian keagamaan.
“Jadi dengan kerjasama ini kita harapkan hasil dari penelitian yang dilakukan mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat dapat diadopsikan menjadi kajian kita,” jelasnya.
Menurutnya, peran mahasiswa dalam melakukan penelitian lapangan terkait berbagai persoalan yang berhubungan dengan agama jauh lebih efektif. Data yang diperoleh di lapangan itu akan dikaji kembali oleh pihak MPU sebelum meneruskan kepada Wali Kota Banda Aceh.
“Jadi untuk itu dalam melacaknya perlu kita ke lapangan langsung, dan itu hanya bisa dilakukan oleh pihak mahasiswa. Pada akhirnya nanti yang kita sampaikan kepada wali kota yang wujudnya tausiah atau nasehat itu berpijak pada data yang didapatkan di lapangan,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan FUF UIN Ar-Raniry Dr. Abd Wahid, M.Ag mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk menjawab berbagai persoalan masyarakat seperti adanya ketimpangan akidah juga kemaksiatan, disusul perkembangan teknologi.
“Sehingga perlunya penanggulangan yang lebih serius, tentunya Fakultas Ushuluddin dan Filsafat dengan MPU perlu bekerjasama supaya kuat,” ungkapnya.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa program studi di FUF sendiri memiliki banyak kesamaan dan keterkaitan dengan MPU.
Hal tersebut, memperbesar peluang bagi mahasiswa untuk membuat penelitian bersama dengan MPU.
“Yang mana mereka (mahasiswa) punya potensi sebagai peneliti-peneliti muda kerena mereka juga belajar metodelogi penelitian. Kemudian mereka juga butuh tempat untuk magang dan praktek, jadi di MPU ini banyak sekali bidang yang sama,” jelasnya.
Ia berharap kerja sama ini bisa terus terjalin dalam mengawasi segala persoalan yang ada di Kota Banda Aceh dalam mewujudkan kota gemilang dalam bingkai syariah.(Ah/Hz)