Banda Aceh – Pemko Banda Aceh melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banda Aceh melakukan ujian kompetensi guru secara daring bagi guru Sekolah Dasar (SD) khusunya guru kelas 6. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk melihat ketidakmampuan guru diantara tema-tema yang selama ini diberikan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Dr. Saminan, M. Pd didampingi oleh Kabid GTK, Marzuki mengatakan pihaknya mencoba membuat pemetaan untuk melihat materi-materi yang kurang mampu dikuasai oleh guru.
“Dengan adanya musibah covid-19, kita melihat bahwa tingkat efektivitas guru dalam menyiapkan pelajarannya di rumah, tentu ini menjadi suatu keraguan dalam dinas pendidikan dalam rangka mencoba tentang pemahaman materi pada guru-guru. Kita akan memasuki tahun ajaran baru, maka kami mencoba membuat pemetaan kemampuan guru. Jadi dengan pemetaan tersebut kita akan melihat mana kelemahan yang akan terjadi di dalam pemahaman materi tersebut,” jelas Saminan saat observasi di SD 28 Kuta Alam, Banda Aceh, Juma’t (29/5/20).
Ada 16 gugus yang mengikuti dan dikumpulkan berdasarkan gugus masing-masing. Ada sebanyak 124 guru yang mengikuti tes dari 87 sekolah, namun empat (4) orang berhalangan mengikuti tes.
“Nanti bulan Juli kita akan mencoba mengatasi materi apa saja yang belum mampu dipahami oleh guru, akan kita kirim tutor sehingga akan teratasi untuk tahun ajaran 2021,”ujarnya.
Kata Saminan, ada dua persoalan berat yang dihadapi guru-guru dalam mengajar. Pertama, ketidakmampuan memahami materi. “Sehingga dalam mengajarnya itu lompat-lompat. Ada materi-materi sperti persaman kuadrat, sistem akar atau KPK banyak guru yang tidak mampu menyampaikan kepada siswa dengan baik sehingga guru-guru melewati materi itu”.
Persoalan kedua, penghargaan dinas kepada guru-guru yang kreatif tidak muncul, sehingga guru yang kreatif dan yang biasa saja dihargai sama . “Makanya ditahun 2020 dan tahun pengajaran baru ini kita coba perbaiki. Kita melihat kota kita sudah cukup bagus bagaimana wali kota memberikan penghargaan kepada pegawai yang kreatif melalui e-kinerja”.
Tes dilaksanakan selama dua (2) hari, 29-30 Mei 2020. Untuk tes hari pertama ada materi Matematika dan hari kedua materi IPA dan Bahas Indonesia. Pelaksanaan tes tetap mengikuti protokel kesehatan dengan mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.
“Harapan kami kepada seluruh guru untuk terus mmpelajari keilmuannya, jika memang diantara mereka ada kesulitan kita memiliki guruinti untuk bertanya. Kita berharap seluruh kepala sekolah itu mampu melihat apa ketidakmampuan gurunya dan nanti bisa disampaikan juga oleh pengawas-pengawas agar dinas pendidikan bisa mengambil tindakan untuk mencoba memperbaiki kekurangan tersebut,”harapnya.
Sedangakan Amiruddin, selaku pengawas melihat kegiatan ini sebagai langkah yang baik untuk peningkatan kemampuan guru. “Saya melihat ini cukup bagus karena yang sudah diprogramkan oleh Dinas Pendidikan adalah untuk meningkatkan kemampuan guru terutama dibidang matematika, IPA dan Bahasa Indonesia, dengan uji kompetensi ini harapan kita guru-guru akan terus meningkatakan kompetensinya,”tutupnya. (Hz)