Banda Aceh – Masyarakat kota Banda Aceh, mengapresiasi respon cepat Wali Kota dalam menangani penyebaran virus Corona.
Hal ini disampaikan langsung oleh warga kepada Wali Kota Banda Aceh saat program Wali Kota Menjawab yang disiarkan langsung oleh 10 radio swasta, Selasa (28/04/20) siang.
Wali Kota Menjawab kali ini mengusung tema ‘Ramadan dan Strategi Pencegahan Covid-19’. Digelar sesuai dengan protokol kesehatan, dimana narasumber tidak dikumpulkan dalam satu lokasi tapi tetap berada di ruang kerja masing-masing dan terhubung melalui jaringan telepon.
Dipandu host senior Wira Dharma, para narasumber yakni Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, Ketua DPRK, Farid Nyak Umar, Plt Ketua MPU Aceh, Tgk Lem Faisal Ali dan Kasatpol PP Banda Aceh, Hidayat tetap bisa menyapa pendengar dari ruang kerja mereka masing-masing.
Salah satu warga Lueng Bata, Rahman yang menelepon langsung ke call center Wali Kota Menjawab mengaku sangat terbantu dengan berbagai bantuan masa panik yang diberikan oleh pemerintah kota.
Sementara Cut Abang dari Ulee Kareng, meminta Wali Kota terus mengedukasi warga agar selalu menggunakan masker saat diluar ruangan.
Melalui aplikasi WhatsApp, Nurjannah pembuat kue juga mengapresiasi bantuan kepada pelaku UMKM dan juga pasar murah online yang sangat membantu dimasa sulit seperti ini. Nurjannah berharap bantuan bisa terus ditingkatkan sampai kasus Corona selesai.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah menjelaskan sudah melakukan berbagai upaya demi pencegahan Corona, namun peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan.
“Banda Aceh sendiri sudah banyak melakukan kegiatan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Mulai dari membentuk Tim Siaga yang diketuai Wali Kota dan Forkopimda,” ujar Aminullah.
Lanjutannya, Pemko membentuk tim siaga pencegahan Covid-19 Kecamatan dan Gampong (Desa) agar sosialisasi lebih meluas hingga ke pelosok gampong.
Aminullah juga menyampaikan kebijakan dan langkah-langkah strategis lain, seperti mengeluarkan imbauan dan seruan sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi kepada warga untuk memutus mata rantai penyebaran wabah corona.
Tidak berhenti disitu, program lain yang telah dilakukan juga disampaikan, yakni menganggarkan dana 19,7 M untuk pengadaan APD dan kegiatan pencegahan lainnya. Kemudian menyiapkan RS Meuraxa sebagai RS rujukan Covid-19, melakukan pendataan dan pemantauan PDP, OPD dan pasien positif setiap hari, refocusing APBK hingga 127 M, mendistribusikan berbagai bantuan dari pusat dan provinsi untuk warga terdampak dan memberikan bantuan kepada 192 disabilitas untuk meringankan beban mereka selama wabah corona.
Selain itu, Wali Kota juga menyampaikan Pemko telah menyalurkan bantuan yang bersumber dari zakat Baitul Mal senilai 4,9 M untuk 6.653 mustahiq (penerima) dalam wilayah Kota Banda Aceh.
“Kemudian kita juga telah memberi diskon 50 persen tagihan air PDAM bagi warga kurang mampu dan menggratiskan tagihan air untuk tempat ibadah,” ungkap Aminullah.
Menyalurkan bantuan untuk 17.688 KK selama April s/d Juni, penyemprotan disinfektan di 300 area publik, memasang 50 unit wastafel portabel hingga menghidupkan UMKM dengan memberikan order menjahit 100 ribu masker juga telah dilakukan Pemko sebagai program pencegahan Covid-19.
“Kita juga telah menggelar pasar murah online dengan jumlah kupon 7000 lembar. Warga kota dapat menebus sembako seharga Rp 150 ribu hanya dengan Rp 100 ribu saja,” tambah Wali Kota.
Katanya, semua yang telah dilakukan tersebut merupakan upaya-upaya Pemko Banda Aceh bersama Forkopimda dalam rangka memutus mata rantai pencegahan Covid-19.
Aminullah berharap, semua pihak dapat mematuhi semua imbauan dan seruan pemerintah agar pandemi corona cepat berlalu dari Banda Aceh, Aceh dan Indonesia bahkan di seluruh dunia.