Banda Aceh – Sebagai upaya penurunan stunting dan pencegahan terjadinya kasus serupa, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Banda Aceh menggelar kegiatan Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting Kota Banda Aceh yang berlangsung di Aula Mawardy Nurdin Lt. IV Balaikota, Jumat (25/11/2023).
Dalam laporannya Kepala DP3AP2KB Banda Aceh Cut Azharida, SH mengatakan bahwa audit kasus stunting dilakukan melalui 4 (empat) kegiatan, yaitu pembentukan tim audit, pelaksanaan audit kasus stunting dan manajemen pendampingan keluarga, diseminasi dan tindak lanjut.
“Maka kegiatan hari ini adalah kesinambungan dari giat sebelumnya yaitu melakukan audit kasus stunting di gampong yang telah ditetapkan di 9 kecamatan. Kemudian hari ini pelaksanaan diseminasi atau pemaparan hasil dari audit kasus stunting tersebut,” kata Cut Azharida.
“Nantinya tim pakar akan memberikan hasil kajian mereka terhadap hasil audit lapangan yang dilakukan oleh tim teknis ke rumah-rumah sasaran balita, ibu hamil maupun ibu nifas berisiko,” tambahnya.
Kata Cut, tim teknis audit kasus stunting Banda Aceh akan melakukan kunjungan lapangan yang dilakukan di 18 gampong dari 9 kecamatan di Kota Banda Aceh dengan mengunjungi 9 Balita berisiko stunting, 6 ibu hamil dan 3 ibu nifas berisiko dimana didapatkan banyak informasi terkait faktor penyebab dan faktor risiko stunting pada sasaran yang dikunjungi.
“Data hasil audit tersebut akan dipaparkan oleh para tim pakar beberapa saat lagi, dimana 4 orang tim pakar kita yang telah membuat kajian faktor risiko dan faktor penyebab terjadinya stunting sesuai dengan keilmuan mereka dari hasil pengumpulan data yang dilakukan oleh tim teknis,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Pj Wali Kota Banda Aceh H. Bakri Siddiq, S.E, M. Si mengajak semua OPD dan lembaga yang terlibat untuk serius menangani isu nasional ini. Maka dengan pertemuan ini semoga menghasilkan komitmen bersama untuk strategi penurunan stunting serta dapat ditemukan penyebabnya dan mendapatkan solusi yang terbaik untuk penyelesaiannya.
“Pemko selaku etalase ibukota Provinsi Aceh masih menargetkan kasus stunting untuk turun secara drastis sehingga Kota Banda Aceh terbebas dari stunting,” tutupnya.(Hus/Hz)