Illiza Buka Pelatihan ESQ di RSUD Meuraxa

Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal membuka pelatihan “Service from Heart & Learn Behavior Change Program” yang digelar Tim Emotional Spiritual Quotient (ESQ) di RSUD Meuraxa.

Acara berlangsung selama tiga hari, 21-23 Agustus 2025, diikuti oleh seratusan peserta yang terdiri dari para tenaga kesehatan, administrasi, dan manajemen rumah sakit milik Pemerintah Kota Banda Aceh tersebut.

Illiza mengatakan ESQ Opening Training ini sangat relevan dengan tantangan pelayanan kesehatan saat ini. “Pasien yang datang bukan hanya membutuhkan obat, tetapi juga membutuhkan ketulusan, senyum, dan hati yang melayani.”

Ia pun berharap, tiga hari ke depan akan menjadi momentum untuk menanamkan budaya kerja baru bekerja dengan hati, melayani dengan ikhlas, dan bertransformasi menuju rumah sakit yang semakin profesional dan berdaya saing.

“Karena pada akhirnya, keberhasilan rumah sakit bukan diukur dari bangunan atau fasilitas semata, tetapi dari kepuasan dan kebahagiaan pasien yang kita layani,” ujar Illiza pada acara pembukaan di aula rumah sakit tipe B tersebut, Kamis, 21 Agustus 2025.

Wali kota menekankan, usai pelatihan ini, ke depan harus ada perubahan prilaku dalam pelayanan kesehatan RSUD Meuraxa. “Kita harus tahu goals kita di RS ini. Dengan fasilitas pendukung yang baik, kita harus bisa memberikan service of excellent.”

Pada kesempatan itu, ia juga bersyukur karena di tengah berbagai keterbatasan, RSUD Meuraxa terus menunjukkan semangat perubahan. “Alhamdulillah, kita berhasil menurunkan utang rumah sakit dari Rp 49 miliar menjadi hanya Rp 1,7 miliar,” ujarnya.

“Insyaallah, dalam waktu dekat utang ini akan tuntas seluruhnya. Ini adalah bukti nyata bahwa dengan kolaborasi, komitmen, dan kerja keras, persoalan sebesar apa pun bisa kita hadapi bersama,” ujar Illiza.

Sebelumnya di tempat yang sama, Dirut RSUD Meuraxa Taufik Wahyudi menyampaikan terima kasih kepada panitia, narasumber, dan seluruh peserta yang berkomitmen hadir demi peningkatan kualitas diri.

“Ada sebuah kalimat ‘orang mungkin akan lupa apa yang kita katakan, tetapi mereka tidak akan pernah lupa bagaimana kita memperlakukan mereka’,” ujarnya.

Dan menurutnya, di RSUD Meuraxa, kalimat ini menemukan maknanya. “Pasien tidak hanya membutuhkan obat, tetapi juga sentuhan hati. Kita harus ingat bahwa melayani tidak sekadar menjalankan tugas, melainkan sebuah panggilan hati dengan empati, dengan kesabaran, dan dengan keikhlasan.”

Lewat pelatihan ini, pihaknya berharap seluruh warga rumah sakit semakin kuat dalam tiga hal penting, yakni kolaborasi, integritas, dan pelayanan. “Karena pelayanan terbaik hanya lahir dari kebersamaan, agar setiap langkah kita bisa dipercaya dan dihargai,” ujarnya.

Ia pun berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan bagi setiap pasien yang datang ke RSUD Meuraxa. “Kami komit memberikan layanan yang menyejukkan hati, sehingga rumah sakit ini menjadi tempat harapan, bukan sekadar tempat perawatan.”

Turut hadir pada acara tersebut, Sekdako Banda Aceh Jalaluddin, Asisten Pemerintahan Keistimewaan dan Kesra Bachtiar, sejumlah kepala dinas, tim ESQ, dewan pengawas serta jajaran direksi rumah sakit. (*)

Facebook Comments