Hari Jadi Kota Banda Aceh ke 820, Momentum Refleksi Sejarah dan Kerja Kolaboratif

Banda Aceh – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Irwansyah menyampaikan, dalam peringatan hari jadi kota Banda Aceh ke 820 tahun mengajak semua pihak agar memperbaharui komitmen untuk berbakti dan berkarya bagi perkembangan dan kemajuan Kota Banda Aceh ke arah yang lebih baik.

Irwansyah mengatakan, Banda Aceh merupakan kota yang pernah memiliki sejarah kegemilangan dalam hal pendidikan dan kebudayaan di bawah kepemimpinan yang jauh sebelumnya, sehingga Banda Aceh setara dengan kota-kota peradaban baik di nusantara maupun di dunia.

“Di sisi lain, Banda Aceh juga telah dipimpin oleh pemimpin pendahulu sesuai periode dan masanya. Kita percaya semua pemimpin yang memimpin kota ini adalah orang-orang terbaik pada eranya. Setiap pemimpin sudah berjuang keras untuk membangun Banda Aceh dengan mahakaryanya,” kata Irwansyah dalam sidang paripurna peringatan HUT Kota Banda Aceh, Selasa (22/4/2025), di gedung DPRK.

Poltisi PKS ini juga mengajak kepada seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat untuk menjadikan hari jadi kota tersebut sebagai moment reflektif dan inspiratif terutama dalam melestarikan budaya dan kearifan lokal Aceh, terutama nilai-nilai adat yang menjadi jati diri masyarakat kota Banda Aceh.

“HUT Banda Aceh juga menjadi moment edukatif dan spiritual yang membangkitkan semangat cinta akan sejarah, adat dan budaya kita terutama dalam setiap kegiatan dan aktivitasnya tidak bertentangan dengan syariat dan adatnya guna memperkuat identitas ke-Acehan dan memperkuat silaturrahim antar generasi,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, ia mengajak semua pihak untuk menjadikan HUT Banda Aceh 820 sebagai momen ruang refleksi atas sejarah, jati diri, dan arah perjuangan ke depan.

“Banda Aceh sudah menjadi saksi atas berbagai peradaban, perjuangan, serta kebangkitan. Sekarang, sudah menjadi tugas bersama menjaga dan merawat serta mengembangkan warisan tersebut melalui kerja kolaboratif demi mewujudkan Banda Aceh yang aman dan nyaman,” kata Illiza.

Ia juga menyampaikan, pembangungan kota Banda Aceh sebagai kota kolaboratif dan inklusif harus dibangun dengan parsipatif.

“Semua elemen harus memberikan kontribusi. Sehingga nantinya setiap ruang transformasi menjadi tempat kreasi yang penuh inovasi,” kata Illiza.

Ia juga berharap, kota Banda Aceh menjadi rumah bersama bagi seluruh warga kota yang hidup berdampingan dengan penuh keharmonisan.[]

Facebook Comments