Banda Aceh- Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh mengadakan sosialisasi Program Kampung Iklim (ProKLim) Kota Banda Aceh Tahun 2024 yang berlangsung pada Kamis (29/2/2024) di Aula lantai III DLHK3 Banda Aceh.
Agenda ini dihadiri oleh jajaran SKPD kota, Para Camat dan Keuchiek di 15 gampong yang telah terintegrasi dalam Sistem Registri Nasional (SRN) Pengelolaan, Penyediaan data, dan Informasi (PPI) serta para Operator Desa.
Dibuka langsung oleh Kadis DLHK3 yang diwakili Sekdis LHK3 Banda Aceh, Dody Haikal, S.STP.,M.Si. Dalam sambutannya, Dody mengatakan tujuan utama terlaksana kegiatan tersebut untuk memberikan pemahaman kepada gampong-gampong yang akan diusulkan menjadi gampong proklim serta mengajak yang lama untuk mengupgrade kembali predikatnya.
“Adanya pertemuan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada setiap perwakilan gampong yang hadir untuk mengimplementasikan setiap syarat dan proses menjadi gampong ProKLim Banda Aceh Tahun 2024 ini. Kita juga mengajak gampong-gampong lainnya untuk mengupgrade terus predikat ProKLim yang telah didapat.” Tutur Dody dihadapan para audience.
Ia berharap terlaksananya kegiatan diatas dapat memberikan dampak positif bagi setiap gampong yang ada di Kota Banda Aceh.
“…Kita harapkan, dengan adanya kegiatan ini kita semua dapat mengambil hal-hal positif untuk terus menjaga lingkungan kini dan untuk generasi mendatang ya.” Tutupnya.
Selanjutnya, menurut informasi yang diterima tim liputan, agenda tersebut akan berlangsung selama dua (2) hari yakni sejak tanggal 26-27 Februari 2024 mendatang.
Tak hanya sosialisasi searah, aksi ini juga menjadi wadah diskusi bersama untuk memaparkan setiap pendapat dan saran dari para peserta.
Tampak potret penyerahan piagam penghargaan ProKlim tingkat Kota juga diserahkan langsung oleh Sekdis DLHK3 dan Kabid Tata Lingkungan kepada para pewakilan gampong.
Disisi lain, Ir. Cut Safarina Yulianti, ST.,MM,MT., selaku Kepala Bidang Tata Lingkungan pun mengajak setiap hadiri untuk terus meningkatkan setiap potensi kawasan yang ada. Sehingga tak hanya meraih penghargaan, namun menjadikan perilaku ini sebagai budaya dikehidupan sehari-hari untuk menjaga lingkungan tetap lestari.
“Jadi salah satu upaya untuk mendapatkan penghargaan itu dengan perbanyak keunggulan (potensi) kawasan desa. Dilakukan secara berkelanjutan dan dijadikan life style. Sehingga tak hanya penghargaan yang didapat, namun lingkungan pun lestari generasi muda dapat menikmati dimasa mendatang.” Ajak Cut Safarina di penghujung acara.
Terciptanya kondisi lingkungan yang terjaga adalah tanggung jawab bersama. Maka, harapannya semua yang kita sosialisasikan, dapat diterima dengan baik. Sehingga menjadi dapat diterapkan secara efektif. Dan semua gampong yang masuk dalam program sosialisasi ini dapat teregister secara nasional. [U].