Banda Aceh – Mendapatkan hasil tangkapan yang memuaskan, sembilan angler (pemancing) dari Negara Malaysia mengakui potensi wisata perairan di wilayah Aceh.
Didukung dengan topografi dan luas laut yang mendukung, tempat terjadinya pertemuan langsung tiga arus laut besar antara Selat Malaka, Samudera Hindia dan laut Andaman membentuk karakter tersendiri dan sangat diminati oleh para pemancing.
Sajali Bin Syafii (Wak), salah seorang angler menyampaikan kepuasannya dengan hasil tangkapan yang didapat bersama sama temannya.
“Sudah berapa daerah di Indonesia yang telah kunjungi dan di Aceh, kita dapat keberuntungan baik atau Jackpot,” katanya, Kamis (19/01/2023).
Wak juga mengakui, kalau kali ini adalah kunjungan pertamanya ke Aceh, sebagai seorang wisatawan asing dari negeri jiran Malaysia, dirinya sangat terkesan berkunjung ke Aceh.
Walau salah seorang dari rombongannya telah empat kali berkunjung ke Aceh, namun yang lainnya baru kali ini berkunjung dan mancing di kawasan laut Aceh.
“Pengalaman mancing dan mendapatkan ikan cukup besar membuat kami sangat terkesan berkunjung saat ini,” tambahnya.
Wak menuturkan, dapat strike dimana butuh waktu sekitar dua sampai tiga jam untuk mengangkat seekor ikan tuna seberat 66 Kg, seluruh anggota yang ikut dapat merasakan perlawanan dari ikan.
Imran kapten kapal mengatakan, bahwa dirinya membawa membawa rombongan ke spot mancing di kawasan pantura, dekat dengan pulau rondo.
“Lokasi tersebut memang banyak ikan,” ujarnya.
Selain lokasi memancing, kapal yang digunakan oleh Imran juga sudah tergolong canggih. Terlihat lengkap dengan alat navigasi laut, detector ikan dan termasuk Air Conditioner (AC) sehingga dapat memanjakan para pemancing.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, Said Fauzan saat dimintai keterangan mengatakan bahwa potensi wisata di Aceh memang telah diakui oleh wisatawan asing dari lintas negara, dan salah satu potensi yang banyak diminati adalah wisata memancing di laut lepas.
“Banyak wisata mancanegara yang datang ke tempat kita untuk memancing, dan biasanya mereka akan singgah di Banda Aceh dan berangkat dari Banda Aceh,” ujarnya.
Dengan potensi yang luar biasa ini, Said mengatakan perlunya pengembangan wisata dalam pemgembangan dan peningkatan pelayanan bagi para wisatawan manca negara ini.
“Praktikkan seperti ini perlu kita kembangkan dan dapat berkelanjutan sehingga dapat mempengaruhi peningkatan ekonomi masyarakat untuk jangka panjang,” ujarnya.[]