Banda Aceh- Kegiatan Pemilihan Guru Dan Tenaga Kependidikan (GTK) Berprestasi se Aceh 2022 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Aceh telah menobatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (disdikbud) Kota Banda Aceh sebagai Juara Umum dan lima orang Kepala Sekolah mendapatkan nominasi terbaik.
Dari enam orang GTK perwakilan Disdikbud Banda Aceh yang telah berhasil menorehkan prestasi, terdapat nama Sarniati Yusmanita S.Pd. M.Pd yang sekarang ini menjabat sebagai kepala SDN 16 Banda Aceh.
Bersama keenam rekan sejawat nya, Sarmiati berhasil memboyong predikat sebagai kepala Sekolah Dasar (SD) terbaik pertama pada ajang GTA 2022.
Sarniyati mengakui kalau apa yang telah diraihnya merupakan hasil kerja keras yang tidak lepas dari dukungan dari segenap pihak, terutama keluarga, komite sekolah dan keluarga besar SDN 16, tak luput juga pembinaan dari Kepala Disdikbud Banda Aceh Sulaiman Bakri, S.Pd, M.Pd serta Walikota Banda Aceh bapak Bakri Siddiq.
Sarniyati menuturkan, bermula dari masa pandemi yang melanda Kota Banda Aceh yang berdampak pada proses pembelajaran yang biasanya dijalankan secara tatap muka harus berubah pada sistem jarak jauh atau daring. Oleh karena itu dirinya berinisiatif memanfaatkan situasi tersebut bersamaan dengan orang tua peserta didik yang sedang menerapkan WFH, sehingga dirinya mencoba memaksimalkan sistem pembelajaran secara daring.
“Kami melakukan coaching berkelanjutan kepada rekan guru dengan menerapkan pembelajaran terbalik (flipped classroom), dimana pembelajaran yang selama ini dilaksanakan di kelas seperti mempelajari materi, merangkum dan menulis point-point penting untuk dilaksanakan di rumah dengan didampingi oleh orang tua siswa sebagai guru kedua,” terangnya Rabu (26/10/2022).
Ketika pembelajaran di kelas baik dilakukan secara zoom maupun ketika pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT), maka siswa hanya mengkonfirmasi hasil pembelajaran di rumah dan melakukan project serta diskusi.
“Coaching yang kami laksanakan meliputi pembuatan modul ajar untuk siswa, pembuatan video pembelajaran dan video animasi sehingga memudahkan siswa menelaah materi ketika bersama orang tua sebagai guru kedua di rumah.” imbuhnya.
Proses ini juga tak luput dari upaya teman-teman guru dalam mengasah potensi diri serta kualitas peserta didik pasca pandemi yang dibuktikan dengan prestasi-prestasi siswa di tingkat nasional.
Sarniyati juga mengutarakan harapannya, agar apa yang telah dilakukan di sekolahnya dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lainnya.
“Praktik baik yang kami lakukan di masa pandemi telah membuktikan bahwa pembelajaran jarak jauh dan tatap muka terbatas jika diramu secara baik dan menyenangkan tidaklah mustahil untuk peserta didik meraih prestasi dan dapat mengatasi learning loss yang terjadi di sekolah kita,” ujarnya seraya menambahkan, semoga kedepan akan semakin banyak GTK baik guru maupun tendik yang berprestasi di kota Banda Aceh dan membawa kemajuan dalam pendidikan di Banda Aceh.(Rat/Hz)