Banda Aceh – Memasuki Hari Raya Idul Adha 1443 H yang jatuh pada 10 Juli 2022 nanti, Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh mengintensifkan pemantauan dan pengawasan kondisi kesehatan hewan sebelum di kubankan.
Untuk memastikan kondisi kurban di wilayah kota Banda Aceh aman dari PMK, sebelumnya Pemko Banda Aceh melalui Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Banda Aceh telah menerjunkan sebanyak 122 petugas pemantauan kesehatan hewan kurban serta melakukan disinfektan Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Banda Aceh.
Kepala DPPKP DR.Syamsul Bahri, M.Si saat dimintai keterangan menyampaikan bahwa sebelumnya Pemko Banda Aceh telah melepas secara simbolis sebanyak 112 petugas pemeriksaan kesehatan kurban, serta telah melakukan penyemprotan desinfektan di UPTD RPH Banda Aceh.
“Terkait petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban kita menerjunkan petugas yang merupakan tim gabungan dari 15 orang dokter hewan, penyuluh pertanian sebanyak 44 orang, mahasiswa PPDH FKH Universits Syiah Kuala sebanyak 50 orang selebihnya tenaga pendukung dari dinas sendiri,” katanya.
Samsul juga menerangkan bahwa dalam mencegah penyebaran PMK di wilayah Kota Banda Aceh, DPPKP terus melakukan Koordinasi dengan para pihak.
“Kemarin, UPTD RPH Banda Aceh telah dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan disenfektan, dukungan dari Dinas Peternakan Aceh dan Polda Aceh, dan ini merupakan bukti nyata koordinasi yang kita lakukan,” tambahnya.
PJ Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq saat dimintai keterangannya mengatakan bahwa, jelah Hari Raya Idul Adha 1443 H nanti, memerintahkan kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama menjaga kesehatan dan kelayakan hewan kurban.
Bakri juga mengatakan bahwa, dalam proses kurban, peran tim pemantau kesehatan hewan kurban sangat penting guna memastikan kelayakan dan kesehatan hewan kurban.
“Bagi petugas pengawasan kesehatan hewan kurban, saya minta benar benar mengawasi dan memberikan rekomendasi kelayakan hewan untuk dapat dikurbankan pada Idul Adha nanti,” katanya.(Rat/Hz)