Banda Aceh – Dalam rangka memberikan pemahaman dan pentingnya program tahfidz dalam mengantisipasi krisis moral dan akhlak, Dinas Pendidikan Dayah (Disdik Dayah), Baitul Mal dan DPRK Banda Aceh melakukan dialog lintas di RRI Banda Aceh, Jumat (4/3/2022).
Dalam dialog ini diharapkan program tahfidz di dayah terus menambah jumlah santri dan juga lembaga yang melaksanakannya.
Sejauh ini, Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Disdik Dayah Kota Banda Aceh juga terus meningkatkan pendidikan tahfidz Al Quran di sekolah-sekolah, terutama dayah-dayah.
“Hal ini mengingat program ini merupakan program unggulan yang sejalan dengan visi dan misi Aminullah-Zainal untuk mewujudkan Kota Banda Aceh Gemilang Dalam Bingkai Syariah yang berfokus pada Bidang Agama dan Penegakan Syariat Islam,” kata Kadis Disdik Dayah, Muhammad, S.Sos, MM.
Ia menjelaskan bahwa hingga tahun ini sudah 6 dayah yang dibina untuk program tahfidz. Dan ini akan terus dimantapkan.
“Karena program prioritas, maka program ini selalu kita dampingi dan evaluasi di ke enam dayah tersebut,” jelasnya.
“Tahun ini juga kita rencanakan akan lanjut dengan program tahfidz pada setiap gampong dengan mitra pelaksana dayah terakreditasi di setiap kecamatan,” tambahnya.
Ketua Komisi I DPRK Banda Aceh, Dr. Musriadi Aswad, M.Pd juga menyampaikan hal senada, yaitu program tahfidz akan menjadi prioritas khusus, sebagai lembaga budgeting dan pengawasan, pihaknya akan memberikan prioritas terhadap program ini. Bukan hanya di dayah, program Ini juga harus ada di setiap gampong.
Begitu juga dukungan dari Ketua Baitul Mal Kota Banda Aceh, Askhalani, STH, MH bahwa selama ini ia memberikan beasiswa bagi santri Banda Aceh yang kurang mampu. Ke depan diharapkan akan ada beasiswa lebih banyak lagi.
“Santri tahfidz akan menjadi prioritas penerima beasiswa pada setiap gampong di Kota Banda Aceh. Tujuan program tahfidz atau beasiswa tahfidz ini akan melahirkan generasi imam yang hafal Al Quran pada setiap gampong,” tutupnya.(Hus/Hz)