Empat Tahun Aminullah-Zainal, Sarana dan Prasarana Transportasi di Banda Aceh Meningkat

Banda Aceh – Terwujudnya Kota Banda Aceh gemilang dalam bingkai syariah tentunya harus diwujudkan dari berbagai sektor, tidak terkecuali dari sektor transportasi. Oleh karena itu berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banda Aceh dalam membangun infrastruktur kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung pencapaian kota layak huni.

Sudah empat tahun Kota Banda Aceh dinahkodai oleh Wali Kota H. Aminullah Usman, SE.Ak, MM bersama Wakil Wali Kotanya Drs. H. Zainal Arifin, kini berbagai macam pelayanan transportasi darat tersedia di Banda Aceh, tentunya hal ini diperoleh oleh Banda Aceh atas dukungan, arahan dan motivasi yang intens dari Aminullah-Zainal.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Drs. Muzakkir Tulot, M.Si mengatakan pada tahun 2020 presentase cakupan pelayanan transportasi publik di Banda Aceh mencapai 75% artinya sebanyak 67 gampong yang masyarakatnya terlayani atau menggunakan jasa transportasi publik.

“Cakupan layanan transportasi publik sampai tahun 2020 adalah 75% yaitu sejumlah 67 gampong dari total 90 gampong yang telah terkoneksi dengan transportasi publik, seperti Bus Trans Koetaradja yang melayani 6 koridor angkutan massal pada 167 halte yang sudah ada di Kota Banda Aceh yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek atau unit ,” kata Muzakkir.
Tidak hanya Trans Koetaradja, layanan angkutan umum dalam trayek Kota Banda Aceh juga tersedia seperti labi-labi, selain itu juga ada layanan angkutan tidak dalam trayek yaitu seperti taksi, becak, ojek dan transportasi online.

Kata Muzakkir, dalam upaya memberikan pelayanan transportasi yang sama di Kota Banda Aceh, Dishub Kota Banda Aceh juga menciptakan halte yang ramah disabilitas di sembilan titik di wilayah Banda Aceh.


Selain itu, di Banda Aceh juga tersedia terminal transportasi angkutan darat yang sesuai standar sehingga masyarakat dapat merasakan sarana dan prasarana yang layak huni.

“Layanan terminal angkutan penumpang yang terdapat di Kota Banda Aceh berupa Terminal type A Batoh, Terminal Lueng Bata, Terminal Type C APK Keudah dan Terminal Mobar, dimana target pencapaian standar terminal pada tahun 2020 sebesar 60% dengan realisasi capaian sebesar 65 % atau 100 % dari indikator yang ditargetkan,” kata Muzakkir.

Muzakkir menjelaskan, Banda Aceh juga memiliki pelayanan pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue yang melayani angkutan penumpang dan barang dari Banda Aceh ke Pulau Weh, Sabang dan Pulau Aceh, Aceh Besar kedua trayek ini dilayani oleh 5 kapal komersial dan 2 kapal milik swasta.

“Pencapaian standar fasilitas pelabuhan yang terpenuhi pada tahun 2020 sebesar 76% dengan realisasi capaian sebesar 78 % atau 100 % dari indikator yang ditargetkan,” jelasnya.


Dukungan penuh yang diberikan Aminullah-Zainal tidak hanya pada sarana dan prasarana transportasi saja, Aminullah-Zainal sangat mendukung dalam mewujudkan Kota Banda Aceh ini sebagai kota yang smart living.

“Atas dukungan bapak walikota dan wakil walikota, kita berupaya untuk mewujudkan Banda Aceh ini sebagai kota yang smart living sehingga Banda Aceh ini bisa terwujud menjadi kota yang smart city,” tambahnya.

Upaya yang dilakukan oleh Dishub Kota Banda Aceh dalam mewujudkan smart living adalah dengan menerapkan sistem pembayaran non tunai atau elektronifikasi retribusi masuk ke Pelabuhan Ulee Lheue, Terminal Lueng Bata, Pengujian Kendaraan Bermotor dan parkir non tunai di beberapa titik di Banda Aceh.

Keselamatan dalam berkendaraan di jalan Banda Aceh juga menjadi hal yang paling diperhatikan oleh Dishub Kota Banda Aceh, sehingga setiap tahunnya peningkatan fasilitas perlengkapan jalan terus ditingkatkan.

“Peningkatan fasilitas setiap tahunnya kita tambah seperti pembangunan area traffic light control system (ATCS) di sebelas persimpangan di Banda Aceh, pada tahun 2020 presentasenya mencapai 90% dan tingkat pelanggaran rambu berkurang menjadi 19 tilang dari 96 tilang yang ditargetkan, sehingga diharapkan keselamatan pengguna jalan dan tingkat pelanggaran rambu parkir berkurang,” katanya.

Muzakkir menambahkan, capaian yang telah diraih oleh Dishub Banda Aceh dapat memberikan pelayanan yang baik kepada warga Kota Banda Aceh baik melalui sarana dan prasarana transportasi ataupun pelayanan publik, hal tersebut tercapai atas dukungan, arahan dan motivasi yang diberikan oleh Aminullah-Zainal.

“Capaian lainnya yang kita peroleh yaitu 190 kejadian jumlah penurunan angka kecelakaan lalu lintas, 80% persentase angkutan umum yang laik jalan, 19 tilang penurunan tingkat pelanggaran rambu parkir dan 0,30% Tingkat kepadatan lalu lintas (Rasio Volume kendaraan dibagi Kapasitas jalan),” tutup Muzakkir.(Rid/Hz)

Facebook Comments