Banda Aceh – Kota Banda Aceh ditetapkan menjadi Ibu kota Kebudayaan Indonesia oleh Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Dr. Saminan, M.Pd menjadi salah satu orang yang ikut bergembira dengan hal tersebut.
Adapun penetapan ini memberikan sebuah pengakuan bahwa Banda Aceh adalah sebuah simbol kemajuan kebudayaan masa lalu di Indonesia dan mancanegara sehingga kita dapat melestarikan kebudayaan sehingga nilai-nilai tersebut terimplementasi pada kesehariann masyarakat Aceh untuk bangkit lebih cepat setelah bencana dahsyat musibah tsunami akhir tahun 2004 silam.
“Sebagai OPD yang mengurus langsung bidang kebudayaan, kegiatan yang pernah dilakukan dan masuk ke dalam kurikulum pembelajaran adalah lawatan siswa ke tempat bersejarah dan program ini menjadi contoh dari beberapa Kabupaten/Kota mengembangkan pemahaman kebudayaan yang ada di sekitar agar siswa sekolah dapat menumbuhkan cinta kasih terhadap nilai-nilai kebudayaan dan dapat diimplementasi kedalam kehidupan sekarang,” ujarnya Selasa (30/03/21).
Lebih lanjut, Saminan menyampaikan kegiatan kebudayaan yang telah dilakukan tingkat sekolah adalah pelatihan sanggar budaya, baik di sekolah maupun di masyarakat, pemugaran situs bersejarah dan melaksanakan penelitian-penelitaian tentang kebudayaaan yang berkembang di Kota Banda Aceh, penetapan zonasi kebudayaan, pengembangan tenaga kebudayaan dan tentunya peran bidang pembinaan kebudayaan.
Dalam hal ini, lawatan siswa merupakan program favorit bidang kebudayaan dan banyak Kabupaten/Kota lain yang telah meminta rumusan kegiatan yang dilaksanakan untuk diterapkan dalam kurikulum pembelajaran tentang kebudayaan.
Pengembangan program kebudayaan kedepan, Disdikbud Kota Banda Aceh menggagas terbentuknya museum digital yang nantinya akan dapat mendigitalisasi semua manuskrip, naskah-naskah kuno yang ada di masyarakat saat ini sehingga keaslian naskah tersebut dapat terjaga dengan baik dan akan menjadi simbol kemajuan peradaban masa lalu yang dapat dijadikan pedoman di masa datang.
“Kita mengharapkan agar semua pihak mendukung penuh gagasan ini sehingga Banda Aceh lebih berjaya di masa yang akan datang melalui pendidikan,” harap Saminan.(TM/Hz)