Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman SE.Ak MM tampil di Webinar “Pengembangan Smart City di Banda Aceh dan kota-kota di Indonesia: tantangan dan peluang” yang diinisiasi oleh Pusat Studi Urban Desain Institut Teknologi Bandung (PSUD-ITB) dan Nikken Sekkei Jepang, Rabu (27/1/2021).
Wali Kota Aminullah hadir didampingi oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik), Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Kepala Bappeda, Kepala DPMPTSP, dan Kepala DLHK3 Kota Banda Aceh.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan terimakasih kepada Pusat Studi Urban Desain Institut Teknologi Bandung yang telah menginisiasi acara Webinar Smart City ini.
“Kita ketahui bersama bahwa Kota Banda Aceh terpilih menjadi salah satu kabupaten/kota yang tergabung dalam
“Gerakan Menuju 100 Smart City Indonesia-Tahap III” pada tahun 2019 kemarin dan menjadi satu-satunya Kabupaten/Kota di Aceh yang terpilih pada ajang tersebut,” ujarnya.
Aminullah juga berharap melalui webinar ini bisa mendapatkan saran dan masukan kepada Kota Banda Aceh sehingga pelayanan terhadap masyarakat Kota Banda Aceh dapat lebih cepat, tepat dan akurat sebagaimana yang telah direncanakan dalam Dokumen Smart City Banda Aceh.
“Hasil Evaluasi Smart City tahun 2020 kemarin, Alhamdulillah hasilnya cukup baik. Hasil yang cukup baik tersebut berkat usaha dan kerja keras kita dalam implementasinya. Namun Kami menyadari, Kita semua tidak bisa cepat berpuas diri, karena Smart City ini merupakan program yang berkelanjutan sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaatnya,” ungkap Aminullah.
Sementara itu Kepala Diskominfotik Kota Banda Aceh Fadhil, S.Sos.,MM dalam paparannya pada sesi diskusi menjelaskan mengenai visi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh tidak terlepas dari inisiasi yang dilakukan oleh Kementerian Kominfo.
Kata Fadhil, melalui visi “Menjadi Kota Islami yang Cerdas, Inovatif dan Berdaya Saing”, Kota Banda Aceh berupaya untuk terus meningkatkan pelayanan kepada warganya melalui 6 komponen Smart City, yakni Smart Living, Smart Economy, Smart Governance, Smart Society, Smart Environment dan Smart Branding.
Salah satu capaian Pemko Banda Aceh sebagai Smart City dari komponen Smart Economy yaitu keberhasilan Wali Kota Banda Aceh dalam menurunkan angkarentenir.
“Melalui survei yang dilakukan oleh Yayasan Rumah Harta Umat bersama ASA Solution dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) bahwa hanya 2 persen pedagang yang masih bergantung pada rentenir dari angka 6 (enam) persen,” jelasnya.
Selain itu, capaian lainnya seperti pertumbuhan UMKM di Banda Aceh yang semakin meningkat setiap harinya.
Dengan demikian, kata Fadhil, Pemerintah Kota Banda Aceh berharap webinar ini bisa mendorong implementasi Smart City di Banda Aceh menjadi lebih baik.
“Saya yakin banyak ide-ide baik yang bisa menjadi acuan bagi Kota Banda Aceh menjadi Smart City yang lebih baik lagi,” harap Fadhil. (Hz)