Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyambut baik tawaran kerja sama terkait pemetaan (mapping) pemberitaan di media massa dan media sosial dari Indonesia Indicator -perusahaan ITC Consultant yang berbasis di Jakarta.
Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan antara Wali Kota Aminullah dan Perwakilan Indonesia Indicator, Adi Humaidi, di pendopo, Selasa 24 November 2020. Pada kesempatan itu, Aminullah turut didampingi oleh Kadiskominfotik Fadhil dan Kabag Humas Setdako Banda Aceh Said Fauzan.
Sebelumnya kepada wali kota, Adi mempresentasikan teknologi andalan pihaknya: Intelligence Media Management (IMM) dan Intelligence Socio Analytics (ISA). “Kami punya sistem yang bisa menyaring dan memonitor seluruh pemberitaan di media serta perbincangan di sosmed,” katanya.
Ia mengambil sampel dari data yang dimiliki Indonesia Indicator. “Dalam lima tahun terakhir ada 41 ribu berita tentang Banda Aceh di berbagai media. Itu masih bisa kita klasifikasi lagi menurut keyword atau isu tertentu,” katanya.
“Seperti top person atau orang-orang yang paling sering diberitakan terkait Banda Aceh. Kalau Pak Wali, dalam sebulan ini ada 67 kali diberitakan oleh media. Kota juga bisa mengetahui influencer-influencer yang rutin memberi statement mengenai Banda Aceh, termasuk media share dan sentimennya,” katanya lagi.
Ia mengklaim, perangkat lunak artificial intelligence (kecerdasan buatan) pihaknya telah diadopsi oleh sejumlah pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di Indonesia. “Kami juga akan memberikan laporan analisa dari tim ahli secara berkala untuk mendukung Pak Wali dalam mengambil keputusan atau kebijakan publik,” ujarnya.
Aminullah sendiri menyambut baik tawaran kerja sama dari Indonesia Indicator. “Dengan adanya sistem ini, kita akan bisa memantau setiap pemberitaan dan aktivitas di medsos secara real time,” katanya.
“Jika selama ini kita hanya fokus pada berita ‘biru’ atau yang baik-baik saja, dengan teknologi ini kita juga bisa memantau berita-berita ‘merah’ sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan dalam mengambil kebijakan ke depan,” katanya lagi.
Dirinya pun mengungkapkan ketertarikan untuk menarik untuk menjajaki kerja sama yang ditawarkan oleh Indonesia Indicator. “Ini menarik untuk didalami karena sejalan dengan pilot project Banda Aceh sebagai 100 smart city di Indonesia. Selanjutnya untuk pembahasan lebih teknis silakan berkoordinasi dengan SKPK terkait, yakni Diskominfotik dan Bagian Humas,” ujarnya. (Jun)