Banda Aceh – Pelatihan Membaca Kitab Kuning yang diadakan selama tiga hari sejak 16 November oleh Dinas Pendidikan Dayah Kota Banda Aceh di Hotel Kyriad Muraya Aceh mendapat apresiasi oleh para peserta yaitu guru-guru dayah.
Selain menghadirkan pemateri yang mumpuni, juga dibekali dengan materi tiga metode cara mudah membaca kitab kuning.
Salah satu peserta pelatihan, Tgk. Arsyadi dari Dayah Mini Aceh mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya di dayah sudah mengajarkan metode yang sudah ada selama ini, dengan pelatihan yang diikuti selama tiga hari, ia mendapatkan ilmu dan pengalaman yang baru yang bisa diterapkan di dayahnya.
“Setelah mengikuti acara pelatihan selama tiga hari banyak perubahan ilmu dan pengalaman yang didapatkan. Ini menjadi sarana baru untuk mempermudah mengajar murid di dayah dan mempercepat memberi pemahaman kepada murid,” kata Arsyadi saat diwawancarai Rabu (18/11/2020).
Menurutnya, jika ada sesuatu yang baru dan bagus juga mempermudah kenapa tidak diambil dan ditambah kepada metode yang sudah ada.
Dalam kesempatan yang sama Raisa Nur Alifa dari Dayah Fauzul Karimah juga mengapresiasi kepada Disdik Dayah untuk pelatihan membaca kitab kuning ini yang membuat guru-guru dayah mendapatkan ide baru untuk mendidik anak-anak murid.
“Sebelum pelatihan ini, pihak guru juga tidak ada ide baru untuk memperbaharui cara mengajar ke murid, bagaimana mencari perhatian untuk anak-anak, karena bahasa arab bukan bahasa sehari-hari sehingga mereka merasa masa bodoh dengan itu. Dengan adanya pelatihan ini menambah ide untuk mendidik santri dengan cara mudah dan bisa dimengerti,” jelas Alifa.
Peserta lainnya, Tgk Feri dari Dayah Mishrul Huda Malikussaleh, Gampong Lamjame berharap kepada Pemerintah Kota Banda Aceh agar terus mendukung dan membantu para guru dayah dalam hal-hal seperti ini.
“Kami selaku santri dayah berterima kasih atas dukungan dari Pemerintah Kota Banda Aceh selama ini,” tutupnya. (Hus/Mah)