Banda Aceh – Dalam peringatan Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober 2020 kemarin Kepala Disdik Dayah Tgk.Tarmizi M. Daud, S. Ag, M. Ag mengajak santri untuk membuka diri mengikuti zamannya, tetapi jangan sampai digoda oleh zaman. Hal tersebut disampaikan saat dikonfirmasi pada Jumat 23/10/2020.
Ia menjelaskan bahwa dalam hadist disampaikan bahwa didiklah anakmu menurut zamannya. Karena santri masa depan bangsa dan masa depan agama maka butuh wawasan yang tinggi sesuai dengan zamannya.
“Substansi agama adalah ketika dunia sudah berkembang, maka harus ditambah lagi metodenya dan alatnya,misalnya, dulu menulis menggunakan pulpen, sekarang menggunakan laptop. Jadi santri harus mampu teknologi secara umumnya,” jelas Tgk. Tarmizi.
Tgk Tarmizi mengajak kepada seluruh santri untuk ikuti metode dan cara ini agar ilmu yang dipelajari terus berkembang, jadi santri harus belajar penuh dengan semangat untuk dapat bersaing dan bersanding dengan zaman kedepannya.
“Dulu tengku (ustad) datang bawa kitab secara manual, sekarang, sudah dalam laptop. Berarti ulama, tengku dan santri harus bisa teknologi. Substansi ilmunya sama, inovasi alat saja yang kita pakai,” ungkapnya.
Tgk. Tarmizi berharap agar semakin giat belajar ilmu-ilmu fardu kifayah, seperti politik, teknologi, jurnalistik dan banyak lainnya.
“Salah satunya, ilmu jurnalistik, jika kita tidak mau menulis, maka orang yang akan menulis. Makanya santri harus bisa jurnalistik juga, agar santri bisa membantu agama melalui tulisannya,” harap Tgk. Tarmizi.
Ia juga cukup terkesan dengan tema yang diangkat pada saat Hari Santri Nasional kemarin, yaitu Santri Sehat, Indonesia Kuat.
“Kalau dilihat dari agama, juga sudah dijelaskan bahwa jaga lima sebelum lima salah satunya jagalah waktu sehatmu sebelum datang sakitmu. Karena kita dimasa pandemi, menjaga kesehatan santri, sama artinya dengan menjaga Indonesia,” tutupnya.(Hus/Hz)