Banda Aceh – Pasar tradisional Peunayong Banda Aceh akan segera direlokasikan ke pasar terpadu yang terletak di Gampong Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Rencananya proses relokasi akan dilakukan pada awal Maret mendatang.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Banda Aceh, M. Nurdin S.Sos mengungkapkan pemindahan lokasi pasar berdasarkan beberapa latar yang diantaranya meliputi penataan dan pengembangan Kota, pemerataan dan pendistribusian ekonomi pada kawasan pesisir serta mendukung konsep pembangunan kawasan PPS Kutaraja.
“Sebenarnya pasar Peunayong ini kawasan pasar yang sudah cukup lama, kondisinya sudah semakin padat, areanya pun sangat terbatas, sulit ditata karena kondisinya sempit,” ungkapnya pada saat dijumpai di Dinas Koperasi Koperasi UKM dan Perdagangan Banda Aceh,Kamis,(30/1/20)
Para pedagang pasar yang akan dipindahkan diantaranya pedagang ikan, sayur/nasabe, unggas, daging dan bumbu. Sedangkan untuk pasar Kartini dan lainnya secara bertahap akan ditata ulang.
Di lahan seluas 2000 meter persegi, telah dibangun sebanyak 539 kios dan meja/lapak yang akan tersedia di pasar terpadu Lamdingin.
Sebanyak 267 sudah terisi oleh para pedagang yang akan direlokasikan, sisanya 272 kios yang masih kosong untuk para pedagang lainnya. Bagi pedagang yang ingin berjualan, nantinya pemerintah akan membuka pendaftaran secara online.
“Untuk menghindari terjadinya konflik, kita akan melakukan pendaftaran secara online, jadi sisa meja atau kios tersebut nantinya akan kita umumkan pendaftaran secara online kepada masyarakat, tentu dengan persyaratan utama kita peruntukan kepada pedagang dan pendaftaran ditutup setelah kuota penuh,”jelas Nurdin.
Selain menata dan menertibkan pasar baru, kata Nurdin, kebijakan ini juga akan membuat lokasi Lamdingin yang awalnya sepi, menjadi lokasi ekonomi masyarakat dan juga untuk mendekatkan akses masyarakat pesisir ke pusat pasar.
Sedangkan untuk lokasi pasar lama akan didirikan sebagai pusat kuliner Banda Aceh.
“Kenapa tidak sekaligus dengan pasar Kartini atau pasar-pasar lain, intinya kita mempertahankan kawasan Peunayong sebagai pusat perdagangan dan pusat kuliner, serta mengembangkan kawasan Lampulo dan Lamdingin sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Pusat kuliner yang akan dibangun ini juga sebagai pendukung konsep waterfront city yang dicanangkan oleh pemerintah kota Banda Aceh. Konsep kuliner itu nanti akan mengikuti konsep seperti yang sudah ada di kawasan Krueng Aceh, yaitu Peunayong Kuliner Riverwalk. []