Banda Aceh – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Banda Aceh menggelar pelatihan manajemen organisasi terhadap perempuan yang tergabung Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia(IPEMI) dan Forum Silaturrahmi Majelis Ta’lim (Forsil).
Kegiatan yang diikuti sebanyak 53 peserta perempuan ini berlangsung di Gampong Mibo, Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh, Selasa (22/6/2021).
Kepala DP3AP2KB Kota Banda Aceh Cut Azharida SH menilai, kegiatan ini memiliki peranan penting dalam menjalankan misi ke tujuh pemerintahan Kota Banda Aceh yaitu memperkuat upaya pemberdayaan perempuan dan Anak.
“Maka kegiatan yang kita laksanakan hari ini merupakan salah satu bentuk emansipasi kita sebagai perempuan untuk terus maju dan memupuk pengetahuan kita agar kedepannya kita bisa menjadi perempuan-perempuan hemat berdaya guna dan berdaya saing tinggi untuk mencapai kesetaraan gender,” ungkapnya.
Cut Azharida mengungkap, kegiatan ini digelar untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan dan keahlian kepemimpinan perempuan dalam manajemen organisasi, dan kegiatan ini menjadi penting mengingat saat ini peran perempuan sudah dapat merambah dan menancapkan eksistensinya.
Katanya, Perempuan sebagai salah satu elemen masyarakat mempunyai peranan yang signifikan dalam pembangunan dan kemajuan suatu bangsa dan pelatihan manajemen organiasasi ini juga suaru ajang aktualisasi diri, guna memberikan pandangan terkait kiprah perempuan dengan menjalankan roda organisasi yang baik sehingga menghasilkan SDM dengan soft skill yang lebih baik lagi
“Saya harap setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat memperkuat konsep organisasi perempuan sehingga mampu mengelola dan merancang perencanaan organisasi serta mampu menyusun rencana tindak lanjut sehingga dapat meningkatkan peran perempuan dan terlibat aktif dalam pembangunan,” ungkap Cut.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Komisi IV DPRK Banda Aceh Tati Asmara, S.KH, M.Si menyebut, keterlibatan IPEMI dan Forsil memiliki output besar. Ia meyakini, kedua organisasi tersebut memiliki peran signifikan untuk melakukan banyak penguatan di masa pandemi ini.
“Karena kita melihat hari ini berimbas sangat luar biasa dan kemudian kita melihat bahwa ada yang namanya spiritual yang harus dikuatkan terus di tataran. Kekuatan pergerakan itu tidak mungkin kalau tidak dibangun dengan manajemen organisasi yang baik,” katanya.
Diharapkan, para peserta nantinya dapat mempelajari terkait bagaimana perencanaan dan manajemen organisasi serta bagaimana untuk mengelola manajemen konflik dalam organisasi.
“Ini akan menjadi pijakan awal bagi kita semuanya sehingga nanti lewat pelatihan ini kita harapkan seluruh peserta menjadi lebih baik dalam memanajemeni organisasinya tersebut,” harapnya.(Ah/Hz)