Dukungan Terhadap Tekad Aminullah Perangi Rentenir Terus Mengalir

Banda Aceh – Dukungan dan apresiasi terhadap tekad dan komitmen Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman untuk memberantas rentenir di Kota Banda Aceh terus mengalir.

Setelah USK, MPU Kota, OJK, para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), kini dukungan perang terhadap praktek riba itu kembali datang dari Dirut PT Asuransi Bumiputera Muda (Bumida) 1967, Ramli Forez.

Ramli Forez memuji tekad kuat Aminullah Usman, Ketum MES Aceh yang juga Wali Kota Banda Aceh dalam membumikan ekonomi syariah di Aceh dan kerja-kerja nyatanya dalam memberangus rentenir.

Pujian ini disampaikan pria kelahiran Bulungan itu saat melakukan pertemuan dengan Aminullah, Rabu (13/1/2021) di pendopo wali kota.

Strategi Wali Kota Aminullah untuk memberantas rentenir di Kota Banda Aceh ini telah diabadikan pula dalam sebuah buku berjudul “Ala Aminullah Perangi Rentenir”. Di buku tersebut ditulis dengan detail bagaimana strategi Aminullah memberangus tengkulak di ‘Kota Gemilang’, mulai dari menyiapkan regulasi hingga melahirkan Mahirah Muamalah Syariah.

Di akhir pertemuan, buku ini turut diserahkan Aminullah kepada Ramli Forez dan jajaran.

“Saya melihat Pak Aminullah, baik sebagai Ketum MES Aceh maupun sebagai wali kota terus bekerja keras dalam menyosialisasikan Qanun LKS. Bahkan Pak Wali telah menunjukkan kerja nyata dengan mendirikan LKMS Mahirah Muamalah yang memberi akses modal bagi pelaku usaha kecil sehingga memutus ketergantungan mereka terhadap rentenir,” kata Ramli Forez.

Aminullah Usman menyampaikan apresiasi terhadap berbagai dukungan. Kata mantan Dirut Bank Aceh ini sistem ekonomi syariah harus berjalan di Aceh karena merupakan amanah undang-undang, yakni Qanun Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah dimana seluruh lembaga jasa keuangan yang beroperasi di Aceh wajib menerapkan sistem syariah.

“Ini merupakan amanah undang-undang. Sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam sistem ekonomi di Aceh juga harus sesuai dengan nilai-nilai Islam,” lanjut Aminullah.

Baik sebagai Ketum MES dan Wali Kota Banda Aceh Aminullah terus bergerak menyosialisasikan sistem ekonomi Islam.

Sebagai kepala daerah, ia bahkan telah mendirikan Lembaga Keuangan Mikro Syariah yang diberi nama Mahirah Muamalah Syariah (MMS) di usia jabatannya baru setahun sebagai wali kota. Hadirnya MMS, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Banda Aceh memiliki akses modal usaha dengan sistem pinjaman tanpa riba.

“Dengan adanya MMS, ketergantungan masyarakat kecil terhadap rentenir menurun drastis. Hasil survey dulu sebelum ada MMS sekitar 80% pelaku usaha kecil berhubungan dengan rentenir. Namun sekarang jauh berkurang sekitar 14% lagi. Mungkin kalau sekarang kita survey lagi tinggal sekitar 10% lagi,” kata Aminullah.

Sebelumnya, restu dan dukungan juga pernah datang dari kalangan ulama. Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan wali kota dengan para ulama yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Banda Aceh, Kamis,16 Juli 2020, di pendopo.

Hadir dalam pertemuan tersebut, di antaranya Ketua MPU Banda Aceh Tgk Damanhuri Basyir, Wakil Ketua MPU Tu Bulqaini, dan para ketua komisi dan anggota di jajaran MPU Banda Aceh.

Tu Bulqaini menyampaikan apa yang sudah dilakukan oleh Wali Kota Aminullah merupakan langkah besar untuk menyelamatkan umat dari jeratan rentenir. “Salah satunya dengan mendirikan lembaga keuangan mikro syariah Mahirah Muamalah Syariah (MMS).”

Belum lama, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh juga memuji kinerja Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman yang dinilai berhasil menjaga stabilitas sekaligus memajukan perekonomian menjadi lebih baik serta berhasil membangun lembaga keuangan berbasis syariah.

Hal tersebut mengemuka pada pertemuan silaturahmi wali kota dengan Kepala OJK Yusri yang baru saja menjabat sebagai orang nomor satu di lembaga tersebut. Pertemuan berlangsung di pendopo Banda Aceh, Senin (9/11/2020).

Dalam pertemuan tersebut, Yusri yang pernah bertugas sebelumnya di Aceh juga mengapresiasi Kota Banda Aceh yang sudah tampak maju dan banyak mengalami perubahan, kota yang bersih, nyaman dan tertata rapi.

“Peningkatan ekonomi yang cukup signifikan dan itu semua berkat kepemimpinan Bapak Aminullah Usman yang secara tulus dan kerja keras memajukan dan menjaga pertumbuhan perekonomian di kota Gemilang,” ujar Yusri.

Tekad kuat dan upaya keras Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman dalam memerangi rentenir di Kuta Raja terus mendapatkan dukungan. Dukungan itu mengalir dari berbagai pihak, baik dari kalangan ulama, kampus hingga masyarakat kota pelaku UMKM.

Dukungan ini juga datang dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Banda Aceh sebagaimana terungkap terungkap pada program Wali Kota Menjawab yang disiarkan lewat 10 stasiun radio. Para pendengar yang mayoritas pelaku usaha kecil menyampaikan dukungan dan menyemangati Wali Kota agar tidak memberi ruang bagi para tengkulak tersebut.

Muhammmad, warga Lampriet, lewat saluran telpon ia memberikan semangat dan dukungan kepada Wali Kota Aminullah.

“Saya ingin kasih semangat Pak Wali, rentenir harus diberantas. Hajar dan usir dari Banda Aceh, apalagi mereka berkedok koperasi dan berasal dari luar Aceh. Mereka merusak tatanan ekonomi kita,” ujar Muhammad dari ujung telpon.

Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng juga telah menyatakan dukungannya kepada Wali Kota Banda Aceh dalam upaya memerangi rentenir khususnya di Kota Banda Aceh. Apresiasi dan dukungannya terhadap misi mulia Aminullah yang juga Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Aceh ini disampaikan Prof Samsul Rizal, Kamis (9/7/2020) saat menerima kunjungan Wali Kota Banda Aceh di ruang kerjanya.

Kata Prof Samsul Rizal, baik sebagai pribadi maupun kelembagaan, ia sangat mengapresiasi apa yang telah ditunjukkan oleh seorang Aminullah. Apalagi “genderang perang” terhadap rentenir tersebut telah digaungkannya jauh-jauh hari. Bahkan kehadiran Lembaga Keuangan Mikro, PT Mahirah Muamalah Syariah sudah berhasil dibangun dan berjalan hampir tiga tahun.

“Saya sangat mengapresiasi, saya pikir PT Mahirah Muamalah Syariah (MMS) baru berjalan. Alhamdulillah ternyata sudah berjalan hampir tiga tahun. Pak Wali berhasil merintis dan sampai saat ini berjalan sangat baik,” ujarnya.

Selain menyampaikan apresiasinya, Prof Samsul Rizal juga menaruh harapan besar agar keberhasilan yang telah dilakukan Wali Kota dengan program mulianya memberantas rentenir akan menyebar ke seluruh Provinsi Aceh dan seluruh Indonesia.

“Karena ini sangat membantu masyarakat kecil pelaku usaha mikro. Ketika kita berhasil membebaskan mereka dari rentenir maka dengan sendirinya mereka akan terbebas dari kemiskinan,” ujar Rektor USK dengan nada optimis.

Dalam kesempatan ini, Prof Samsul Rizal kemudian menyampaikan dukungan pihak USK terhadap program ini. Katanya, kedepan USK akan ikut berkontribusi menyebarluaskan kesuksesan tersebut dengan menggelar seminar-seminar dan Focus Group Discussion (FGD) sehingga kesuksesan ini tersampaikan ke masyarakat dan akan menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk kemudian diadopsi dan diterapkan di berbagai daerah.

Terkait dengan dukungannya, Prof Samsul Rizal memastikan USK akan mendorong agar lahirnya sebuah Qanun sebagai payung hukum yang mengatur pembasmian praktik rentenir.

“USK juga akan mendorong pembentukan sebuah Qanun yang dapat digunakan untuk memberantas keberadaan rentenir. Kita punya SDM dan siap membantu dalam mempersiapkan naskah kajian akademik,” kata Prof Samsul Rizal. (MA)

 

Facebook Comments