Program Inovasi Desa (PID) diharapkan Meningkatkan Produktivitas Perdesaan

Banda Aceh – Pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa merupakan bagian dari perwujudan amanat UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa yang sudah berjalan selama 4 tahun sejak tahun 2015 secara makro dan bertahap telah mampu membangun dan menggerakan aktifitas perekonomian di desa-desa.

Hal ini diungkapkan Wali kota Aminullah Usman melalui Asisten Pemerintahan, Keistewaan Dan Kesejahteraan Rakyat, Bachtiar S Sos, saat membuka Kegiatan Bursa Inovasi Desa Kota Banda Aceh di Gedung Sultan Selim II. Rabu/28/11/2018.

Namun demikian, hasil evaluasi Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT). lingkup penggunaan Dana Desa mayoritas masih didominasi oleh pembangunan sarana dan prasarana fisik semata.

“Berdasarkan hasil evaluasi dimaksud, serta untuk mengembangkan kreasi desa dalam menyusun rencana pembangunan, maka pada Tahun Anggaran 2017 dan 2018 ini Kemendesa PDTT menginisiasi pelaksanaan Program Inovasi Desa (PID), yang dirancang untuk mendorong peningkatan kualitas pemanfaatan dana desa dengan memberikan banyak referensi dan inovasi pembangunan desa termasuk melakukan revitalisasi peran pendampingan desa serta memfasilitasi penguatan kapasitas Desa yang diorientasikan untuk memenuhi pencapaian target RPJM, dan program prioritas Kementerian Desa PDTT.” Ujar Bachtiar.

Dengan program Inovasi Desa (PID) diharapkan meningkatkan produktivitas perdesaan dengan bertumpu pada pengembangan ekonomi lokal dan kewirausahaan , baik pada ranah pengembangan usaha masyarakat, maupun usaha yang diprakarsai Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) dan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesa Bersama), serta Produk Unggulan Desa (Prudes) dan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) guna menggerakkan dan mengembangkan perekonomian Desa

“Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kaitan antara produktivitas perdesaan dengan kualitas SDM ini, diharapkan terjadi dalam jangka pendek maupun dampak signifikan dalam jangka panjang melalui investasi di bidang pendidikan dan kesehatan dasar.” Pungkasnya.

Disamping itu, penekanan isu pelayanan sosial dasar (PSD) dalam konteks kualitas SDM ini, juga untuk merangsang kepekaan Desa terhadap permasalahan krusial terkait pendidikan dan kesehatan dasar dalam penyelenggaraan pembangunan Desa.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Gampong Kota Banda Aceh,
Selaku Ketua TIK, Drs. Dwi Putrasyah mengatakan, tujuan Bursa Inovasi Desa adalahendiseminasikan informasi pokok terkait Program Inovasi Desa (PID) secara umum, serta Program Pengelolaan Pengetahuan dan Inovasi Desa secara khusus.

“Menginformasikan secara singkat pelaku-pelaku program di tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa.” Sebut Dwi Putrasyah.

Memperkenalkan inisiatif atau inovasi masyarakat yang berkembang di desa-desa dalam menyelesaikan masalah dan menjalankan kegiatan pembangunan.

“Membagi kegiatan inovasi yang telah di dokumentasikan dalam bentuk video maupun tulisan. Membangun komitmen replikasi. Menjaring inovasi yang belum terdokumentasi.” Ungkapnya.

Ia berharap, sasarannya agar dapat mendorong peningkatan kualitas pemanfaatan dana desa dengan memberikan banyak referensi dan inovasi pembangunan desa termasuk melakukan revitalisasi peran pendampingan desa serta memfasilitasi penguatan kapasitas Desa yang diorientasikan untuk memenuhi pencapaian target RPJM, dan program prioritas Kementerian Desa PDTT.

“Bursa Inovasi Desa merupakan ajang pameran kegiatan pembangunan masyarakat dan Desa yang telah dinilai inovatif sekaligus sebagai ajang pertukaran pengetahuan bagi masyarakat dan Desa yang akan ditampilkan melalui tayangan-tayangan video atau gambar visual yang merupakan hasil kebaharuan atau best practice yang inovatif dari desa-desa lain di Indonesia.” Ujar Dwi. (Sabur)

Facebook Comments