Berbagai Terobosan dilakukan Dinas Perkim Dalam Menata Kota Banda Aceh

Banda Aceh – Berbagai terobosan terus dilakukan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Banda Aceh dalam menata kota agar lebih baik.

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Banda Aceh yang dipimpin oleh Jalaluddin, ST, MT ini tidak hentinya melakukan perubahan demi perubahan untuk keindahan ibukota provinsi.

Menurut Jalaluddin saat ditemui diruang kerjanya, banyak yang sudah dilakukan pihaknya. Misalnya saja pendataan kawasan kumuh. Senin, 5/11/2018.

Untuk tahun 2018 ini yang paling besar 34 gampong yang sudah diperbaiki pihaknya terhadap kualitas permukiman.

“Tidak hanya Itu, kita juga memiliki 500 kegiatan lebih seperti perbaikan saluran, jalan dan lainnya. Itu semua masyarakat yang bergerak.” Ujar Jalaluddin.

Menurutnya, Disini pihaknta melakukan pola padat kerja, dan saat ini hampir 3000 tenaga kerja yang terserap pada kgiatan ini.

“Kita juga lakukan sanimas, sanimas ini adalah dibangun ipal bangunan. Ipal bangunan untuk kawasan yang padat. Tidak ada lagi safetytank, sehingga limbah masyarakat diolah baru dibuang kesaluran kota.” Sebutnya.

Sehingga harapan kita kualitas lingkungan
jadi baik. Tambah Jalaluddin diruang kerjanya.

“Kegiatan yang dilakukan ini terus berproses. Misalbya kita juga melakukan rehabilitas rumah tidak layak huni. Yang diberikan kepada pemilik rumah adalah material dengan nominal 15 juta.” Pungkasnya.

Menurutnya ada rumah dhuafa 15 unit untuk tahun ini yang dibangun.

Sementara itu dikawasan krueng daroy juga akan ditata, sehingga wajah kota dipermukiman jadi lebih baik.

“Umpama ada event-event baru, kita harapkan bisa menjadi wisata lokal untuk kawasan krueng daroy,” sebut Jalaluddin.

Target pihaknya pada tahun 2019 ini wilayah kumuh Banda Aceh bisa berkurang.

“Kita juga tata kawasan kawasan lainnya, seperti bantaran kreung daroy dibelakang hotel medan. Kita manfaatkan view sungai sehingga kita tata, konsepnya juga sama nanti akan ada kuliner disana,” ungkapnya.

Untuk tahap awal selesai dibangun sekitar 80 meter. Mudah mudahan dalam waktu dekat bisa dimanfaatkan bagi masyarakat.

Permasalahan yang hadapi pihaknya adalah perilaku masyarakat. “Kita tidak ada lahan yang mungkin untuk kita konsepkan adanya taman sehingga ini menjadi terkendala, anggaran dari apbd terbatas sehingga lembat fisik dilapangan.” Sebut Jalal.

Terkait dengan apa yang telah dikerjakan pihaknya, menurut Jalaluddin dana pembangunannya semuanya dari kementrian PUPR Jakarta melalui satkernya.

“Untuk kotaku atau sanimas pola penanganan kegiatannya dengan sistim padat karya. Bantuan rehab rumah langsung materialnya diberikan kepada masyarakat oleh kementrian PUPR, semua kegiatan masyarakat yanh kerjakan,” pungkas Jalal.

Proses perencanaan juga masyarakat sendiri dengan rumbuk warga. Setelah itu dipilih badan swadaya masyarakat dan kolompok swadaya masyarakat organisasi desa ini yang melakukan pekerjaan kegiatan dilapangan.

Diakuinya, bangunan masyarakat yang sudah dibangun diatas jalan tanggul puluhan tahun sehingga ini menjadi masalah bagi pihaknya, sehingga dalam pelakasanaan jadi terlambat.

“Tentu ini jadi tanggung jawab kita, sosial itu agak sedikit butuh waktu.” Pungkasnya.

Yang paling ekstrem adalah pembuangan limbah masyarakat itu yang mengalir kesungai, dan itu mengalir dibawah pondopo.

“Masa air limbah orang mengalir dibawah pendopo jadi ini kurang elok dan tidak sehat secara lingkungan, kedepan kita juga padukan penataannya, selain konstruksi fisik juga limbahnya kita bangun.” Tutup Jalal.

Facebook Comments