Jika Terjadi Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Ini Harapan Kadis DP3AP2KB Banda Aceh

Banda Aceh – Bentuk-bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak dikota Banda Aceh yang dilaporkan ke unit layanan P2TP2A semakin bervariasi.

dr. Media Yulizar.MPH, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Banda Aceh (DP3AP2KB), meminta semua pihak untuk berkomitmen dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan baik pemerintah, LSM, Dunia Usaha serta tak kalah pentingnya keterlibatan masyarakat. Jumat, 19/10/2018.

“Upaya pencegahan harus sama gencarnya dengan upaya penanganan, sehingga kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat diminimalisir,” pungkasnya.

Guna menyebarluaskan informasi kepada masyarakat luas, DP3AP2KB kota Banda Aceh saat ini memaksimalkan penyebarluasan informasi melalui website dan sosial media.

“Kami upayakan setiap kegiatan yang kita lakukan dapat kita publish.” Ujar Media Yulizar.

Menurutnya, tahun ini kasus kekerasan yang dilaporkan masih didominasi kasus kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual.

Terkait kasus kekerasan seksual terhadap anak, masih ada orangtua yang tidak mau melaporkan kejadian ini kepada pihaknya karena dianggap aib keluarga.

“Sekarang jika kita melihat dari sisi anak sebagai korban yang mengalami kekerasan, tentu anak menjadi trauma, juga mengalami gangguan psikologis yang jika tidak mendapatkan pemulihan, dikhawatirkan akan banyak lagi dampak dampaknya yang berakibat tidak baik pada tumbuh kembang anak. Demikian juga dengan pelaku jika tidak dilaporkan maka pelaku bisa saja melakukannya terhadap korban yang lain,” ujarnya.

Media Yulizar menyebutkan pihaknya berperan memberikan layanan dalam bentuk konseling (psikologis), konsultasi hukum, memfasilitasi dan memediasi penyelesaian kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

 

 

Facebook Comments