Aminullah Bahas Lanjutan Kerja Sama dengan Konsultan JICA

Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh di bawah kepemimpinan Wali Kota Aminullah Usman terus mengintensifkan kerja sama dengan Pemerintah Jepang melalui Badan Kerja Sama Internasional Jepang atau yang lebih dikenal dengan JICA (Japan Internasional Cooperation Agency).

Pada awal April lalu, Aminullah dan sejumlah pejabat terkait melakukan kunjungan kerja ke Negeri Sakura guna mempelajari best practice Kota Higashimatsushima dan beberapa kota lainnya.

Dan yang teranyar, Jumat (20/4/2018) pagi tadi di pendopo, Aminullah menerima audiensi konsultan JICA yang berkedudukan di Jakarta. Mereka yang datang yakni Toru Takahashi -Senior Advisor Yachiyo Engineering Co Ltd, dan rekannya Ryohei Kudo serta Tandiono. Hadir pula Local Advisor JICA Aceh Muzailin Affan.

Sementara wali kota turut didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako Banda Aceh Iskandar, Kepala Bappeda Gusmeri, dan Kabag Administrasi Perekonomian M Ridha.

Kepada wali kota, Takahashi menjelaskan kedatangan pihaknya untuk menggali informasi dan data terkait bantuan apa yang dibutuhkan Aceh khususnya Banda Aceh saat ini pada bidang pengurangan risiko bencana. “Apa yang dibutukan dan bantuan apa yang sudah ada,” katanya.

“Kedatangan kami untuk saling berbagi informasi dan studi bencana dalam rangka mencari input yang sesuai dengan Sendai Framework. Hal tersebut akan berguna bagi kami untuk membuat perencanaan bantuan ke depan agar tepat sasaran, baik berupa infrastruktur dan lainnya.”

Meskipun fokus pada pengurangan risiko bencana, Takahashi mengatakan pihaknya tak menutup kemungkinan untuk mengusulkan bantuan pada bidang lain terkait sanitasi, air bersih, dan pengelolaan sampah.

“Informasi dan data yang telah kami dapatkan selama beberapa hari berada di Banda Aceh akan kami laporkan kepada JICA, termasuk laporan pertemuan dengan Pak Wali Kota hari ini. Terima kasih banyak atas penerimaannya,” katanya.

Pada kesempatan itu, Aminullah mengatakan sangat senang akan mendapatkan  dukungan lanjutan dari JICA, terutama bantuan terkait upaya-upaya pengurangan risiko bencana. “Karena seperti yang kita ketahui, Banda Aceh merupakan daerah rawan bencana, sehingga kami harus lebih siap dalam menghadapinya dengan pengetahuan yang cukup termasuk sarana dan pra sarana.”

“Salah satu usulan kami kepada JICA adalah pembangunan Banda Aceh Outer Ring Road (BORR) yang berfungsi sebagai jalan lingkar sekaligus sea wall Banda Aceh. Kami siap bekerjasama dengan JICA, dan saat di Jepang kami juga telah menemui Direktur JICA untuk membahas kelanjutan kerja sama yang selama ini telah berlangsung,” katanya.

Facebook Comments