Peserta Terbaik Pelatihan Jurnalistik Diberi Penghargaan Magang Dikantor KBA

Banda Aceh – Pelatihan Jurnalistik bagi wartawan pemula dan mahasiswa yang digelar Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kota Banda Aceh resmi ditutup. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Banda Aceh, Bustami SH melalui Kasi Hubungan Media, Drs T Anwar Ibrahim menutup pelatihan jurnalistik yang telah digelar selama dua hari di Aula Madani Center, Diskominfotik Banda Aceh. Rabu, 11/4/2018.

Dalam sambutannya, Anwar berharap para peserta akan mengembangkan pengetahuan dasar jurnalistik yang diperoleh selama mengikuti pelatihan. “Saya bangga pada peserta yang dengan tekun mengikuti pelatihan ini. Teman-teman telah mendapatkan pengetahuan dasar, sekarang tinggal bagaimana teman-teman mengembangkannya,” kata Anwar.

Sedangkan pemateri yang dihadirkan pada pertemuan terakhir memberikan materi terkait Undang-Undang No.40/1999 dan Kode Etik Jurnalistik.

Mohsa El Ramadan yang merupakan penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI pusat 2013-2017 tampil sebagai pemateri pelatihan dengan materi Kode Etik Jurnalistik dan Undang-undang No. 40 tahun 1999 tentang Pers membuat peserta antusias. Saat memberikan ke dua materi itu, CEO Kantor Berita Aceh ini ikut melatih peserta tentang menulis berita yang baik dan benar.

Mohsa El Ramadhan selaku Wakil Ketua PWI Aceh bidang Hubungan Antarlembaga ikut memberikan reward bagi peserta terbaik yang mampu menulis berita sesuai kaidah jurnalistik.

“Kepada peserta yang mampu menulis berita yang baik dan benar akan diberikan reward berupa magang di Kantor Berita Aceh (KBA),” pungkas Ramadhan yang disambut antusias peserta.

Eureka Shittanadi, mahasiswi Unsyiah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers DETaK Jurusan pendidikan bahasa inggris menyambut baik pelatihan tersebut.

“Kegiatan ini menarik untuk dilanjutkan, karena selama ini semua sudah serba online, dalam pembuatan berita itu sudah masuk kaidah etik jurnalis, maka hari ini kami mendapatkan ilmu yang sebelumnya belum kami ketahui,” ujar Eureka.

Ia berharap agar pelatihan ini bisa diteruskan karena menurutnya banyak pers di mahasiswa tidak terlalu perduli terhadap etika-etika menulis itu sendiri.

Hal senada juga diutarakan Anita Sari, mahasiswi UIN Ar-raniry. Ia berharap agar pelatihan jurnalistik ini terus berlangsung. “karena ini juga sesuai dengan kegiatan kami di perkuliahan,” ungkap mahasiswi jurusan KPI UIN Ar-Raniry.

Menurutnya, materi cukup jelas untuk diimplementasikan, dan praktik yang dilakukan selama ini cukup bermanfaat bagi kami untuk berkarya dalam menulis berita.

Sebelumnya, Pelatihan yang digelar di Aula Madani Center Diskominfotik Kota Banda Aceh menghadirkan Kepala Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) PWI Aceh, Iranda Novandi sebagai pemateri tunggal pada hari pertama yang dibuka langsung oleh Kadiskominfotik, Bustami SH pada selasa 3/11/2018.

Facebook Comments

Peserta Terbaik Pelatihan Jurnalistik Diberi Penghargaan Magang Dikantor KBA

Banda Aceh – Pelatihan Jurnalistik bagi wartawan pemula dan mahasiswa yang digelar Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kota Banda Aceh resmi ditutup. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Banda Aceh, Bustami SH melalui Kasi Hubungan Media, Drs T Anwar Ibrahim menutup pelatihan jurnalistik yang telah digelar selama dua hari di Aula Madani Center, Diskominfotik Banda Aceh. Rabu, 11/4/2018.

Dalam sambutannya, Anwar berharap para peserta akan mengembangkan pengetahuan dasar jurnalistik yang diperoleh selama mengikuti pelatihan. “Saya bangga pada peserta yang dengan tekun mengikuti pelatihan ini. Teman-teman telah mendapatkan pengetahuan dasar, sekarang tinggal bagaimana teman-teman mengembangkannya,” kata Anwar.

Sedangkan pemateri yang dihadirkan pada pertemuan terakhir memberikan materi terkait Undang-Undang No.40/1999 dan Kode Etik Jurnalistik.

Mohsa El Ramadan yang merupakan penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI pusat 2013-2017 tampil sebagai pemateri pelatihan dengan materi Kode Etik Jurnalistik dan Undang-undang No. 40 tahun 1999 tentang Pers membuat peserta antusias. Saat memberikan ke dua materi itu, CEO Kantor Berita Aceh ini ikut melatih peserta tentang menulis berita yang baik dan benar.

Mohsa El Ramadhan selaku Wakil Ketua PWI Aceh bidang Hubungan Antarlembaga ikut memberikan reward bagi peserta terbaik yang mampu menulis berita sesuai kaidah jurnalistik.

“Kepada peserta yang mampu menulis berita yang baik dan benar akan diberikan reward berupa magang di Kantor Berita Aceh (KBA),” pungkas Ramadhan yang disambut antusias peserta.

Eureka Shittanadi, mahasiswi Unsyiah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers DETaK Jurusan pendidikan bahasa inggris menyambut baik pelatihan tersebut.

“Kegiatan ini menarik untuk dilanjutkan, karena selama ini semua sudah serba online, dalam pembuatan berita itu sudah masuk kaidah etik jurnalis, maka hari ini kami mendapatkan ilmu yang sebelumnya belum kami ketahui,” ujar Eureka.

Ia berharap agar pelatihan ini bisa diteruskan karena menurutnya banyak pers di mahasiswa tidak terlalu perduli terhadap etika-etika menulis itu sendiri.

Hal senada juga diutarakan Anita Sari, mahasiswi UIN Ar-raniry. Ia berharap agar pelatihan jurnalistik ini terus berlangsung. “karena ini juga sesuai dengan kegiatan kami di perkuliahan,” ungkap mahasiswi jurusan KPI UIN Ar-Raniry.

Menurutnya, materi cukup jelas untuk diimplementasikan, dan praktik yang dilakukan selama ini cukup bermanfaat bagi kami untuk berkarya dalam menulis berita.

Sebelumnya, Pelatihan yang digelar di Aula Madani Center Diskominfotik Kota Banda Aceh menghadirkan Kepala Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) PWI Aceh, Iranda Novandi sebagai pemateri tunggal pada hari pertama yang dibuka langsung oleh Kadiskominfotik, Bustami SH pada selasa 3/11/2018.

Facebook Comments