Banda Aceh – “Ibu-ibu, kalau terjadi kebakaran jangan selamatkan harta benda terlebih dahulu, tapi langsung telepon petugas pemadam kebakaran: 0651-113. Utamakan keselamatan diri dan keluarga.”
Begitu ungkap Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di hadapan puluhan anggota Women Development Center (WDC) dan Balee Inong yang tengah berkumpul di kantor DP3AP2KB Banda Aceh, Selasa (16/7/2019).
Hari itu, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Banda Aceh tengah menggelar Pelatihan dan Simulasi Penanggulangan Kebakaran khusus bagi kaum ibu.
Menurut Aminullah, pelatihan tersebut sangat tepat sasaran diberikan karena ibu-ibu kerap menghabiskan banyak waktu di dapur. “Karena sering terjadi kebakaran akibat aktivitas di dapur,” katanya seraya meminta peserta untuk menghafal nomor telepon Damkar 0651 113.
“Pernah ada kasus rumah terbakar dan tak dapat diselamatkan karena korban tak tahu nomor telepon Damkar. Dan itu tak boleh terjadi lagi ke depan,” pintanya. Pihak Damkar juga diminta untuk membuat stiker nomor telepon layanan darurat dan ditempel setiap rumah warga.
Lewat edukasi hari ini, wali kota berharap kaum ibu menjadi lebih berani dan tidak panik jika terjadi kebakaran. “Minimal ibu-ibu tahu cara menggunakan APAR dan alat sederhana seperti selimut basah untuk memadamkan api, termasuk penanganan jika terjadi kebocoran gas yang dapat memicu kebakaran,” katanya.
Tak ketinggalan, ia meminta Dinas Damkar dan Penyelamatan untuk terus memberikan sosialisasi kepada seluruh masyarakat terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran. “Gerakan ini harus kita lakukan di setiap gampong dan sekolah agar angka kebakaran dapat semakin kita tekan bersama,” pungkasnya.
Di akhir acara pembukaan, Wali Kota Aminullah melontarkan tiga pertanyaan seputar edukasi kebakaran berhadiah tiga tabung APAR kepada peserta. Doorprize utama berupa kompor gas turut diserahkan langsung oleh wali kota.
Hadir pada acara yang berlangsung setengah hari itu, Kepala Damkar dan Penyelamatan Banda Aceh M Nurdin, Kepala DP3AP2KB Media Yulizar, dan para pegawai di lingkungan kantor yang terketak di kawasan Merduati tersebut.