Soal Air Bersih dan Sampah, Amin-Zainal Jawab Langsung Keluhan Warga

Banda Aceh – Walikota Banda Aceh H Aminullah Usman SE Ak MM dan Wakilnya Drs H Zainal Arifin menjawab langsung sejumlah keluhan warga kota melalui telepon pada acara ‘Walikota Menjawab’. Program yang dirangkai dengan coffe morning di pendopo Wali Kota ini digelar, Senin (13/11/2017).

Turut hadir Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Saladin SH, Ketua DPRK Arif Fadillah dan anggota DPRK Banda Aceh, Kajari Banda Aceh Erwin Desman, unsur KODIM 0101/BS serta para Kepala SKPK jajaran Pemko Banda Aceh.

Pada program ini, Aminullah dan Zainal Arifin menjawab langsung sejumlah pertanyaan warga seputar persoalan air bersih dan penanganan sampah di Banda Aceh. Air bersih dan sampah menjadi dua topik yang dibahas pada program ‘Walikota Menjawab’ edisi November ini. Warga kota dapat menanyakan langsung persoalan air bersih dan sampah melalui nomor yang telah disediakan, yakni (0651) 6300341 dan juga bisa mengirimkan SMS ke nomor 08116888945.

Salah-satu warga dari Kampung Pineung, Muslizar menanyakan kepada Walikota tentang isu kenaikan tariff air bersih. Dan Pak Wali langsung menjawab dimana Pemko dan DPRK bersama dengan PDAM akan melakukan pembahasan kembali.

“Memang sudah Sembilan tahun tarif air tidak pernah ada kenaikan. Tapi kita akan bahas lagi apakah tarif yang sekarang sudah sesuai atau perlu dilakukan penyesuaian kembali. Untuk menghadirkan layanan air bersih yang baik memang dibutuhkan investasi,” ujar Aminullah.

Menurut Aminullah, apapun kebijakan nantinya yang diambil pada dasarnya Pemko akan melihat keseimbangan dan tidak akan memberatkan warga kota.

“Tidak ada niat kita untuk memberatkan warga, akan kita bahas kembali termasuk dengan Forkompimda,” tambah Aminullah.

Terkait dengan penanganan sampah, Aminullah menyampaikan Pemko memiliki komitmen yang kuat dalam menghadirkan Banda Aceh yang bersih dan sehat. Katanya, sudah ada program penanganan jangka pendek yang dilakukan untuk menangani persoalan samapah, seperti program patrol sampah, polisi sampah dan call center untuk menerima laporan langsung dari warga. Menurutnya program tersebut sedikitnya sudah mampu memberi solusi jangka pendek bagi kebersihan kota Banda Aceh. Kemudian Aminullah juga membeberkan pihaknya terus berpikir keras mencari solusi jangka panjang terhadap persoalan sampah.

Sementara itu, Wakil Walikota menambahkan Pemko telah mencoba membangun kerjasama dengan pihak Norwegia terkait pengolahan sampah yang kemudian bisa menghasilkan listrik hingga 10 MW.

“Kita sudah pelajari MoU-nya, pihak Norwegia meminta kita menyediakan sampah sebanyak 500 ton sehari. Sampah itu nantinya diolah sedemikian rupa dan dapat menghasilkan listrik 10 MW. Saya pikir ini sangat menguntungkan kita dimana persoalan sampah akan teratasi sekaligus persoalan kekurangan daya listrik yang selama ini dirasakan warga kota,” ungkap Zainal Arifin.

Dalam kesempatan ini, Walikota juga menghadirkan langsung Dirut PDAM Tirta Daroy T Novrizal Aiyub SE Ak dan Sekretaris DLHKKK Mirzayanto. Mereka juga ikut memberikan jawaban teknis dari pertanyaan-pertanyaan yang masuk.

Kombes Pol T. Saladin juga ikut memberikan masukan pada acara ini, Kapolresta Banda Aceh ini menyarankan agar Pemko dapat memanfaatkan IT dengan memasang CCTV untuk memantau kondisi lalu lintas dan berbagai kegiatan lain di kota Banda Aceh. Harapan Kapolresta juga agar perumahan dan pusat-pusat bisnis dapat pula memasang CCTV yang dapat memantau setiap kegiatan/kejadian, dan bilamana terjadi hal yang mungkin tidak kita harapkan maka dapat dijadikan salah satu alat bukti

Di sisi lain Kajari Banda Aceh memberikan masukan terkait kemungkinan kerjasama antara Pemko dengan Kejari Banda Aceh dalam hal pemungutan tunggakan retribusi air bersih ataupun retribusi lainnya. Kajari, Erwin Desman juga membuka peluang lanjutan  kerjasama antara Pemko dan Kejari terkait Tim Pengawal dan  Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D).

Facebook Comments